KabarJawa.com — Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, terus menunjukkan komitmennya dalam mengatasi masalah banjir dan genangan dengan membangun 16 rumah pompa baru dalam tiga tahun terakhir. Langkah ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya untuk mengurangi risiko banjir dan memperbaiki infrastruktur drainase di kota tersebut.
Saat meninjau Rumah Pompa Bulak di Kecamatan Bulak pada 13 September 2024, Eri Cahyadi menjelaskan bahwa rumah pompa tersebut merupakan salah satu dari 16 rumah pompa baru yang dibangun untuk mengurangi banjir di kawasan Nambangan, Tambak Deres, dan Bulak. Menurutnya, total rumah pompa di Surabaya kini mencapai 77 unit, dari sebelumnya 61 unit, dengan penambahan 16 rumah pompa yang dibangun dalam waktu tiga tahun.
Cak Eri menekankan pentingnya rumah pompa untuk mempercepat aliran air dari daratan ke laut saat terjadi banjir. Sistem gravitasi atau elevasi dinilai tidak cukup cepat dalam mengatasi banjir, sehingga pembangunan rumah pompa menjadi solusi yang lebih efektif.
Evaluasi akan dilakukan setelah musim hujan untuk memastikan apakah rumah pompa yang ada sudah cukup efektif, atau memerlukan tambahan mesin pompa yang lebih besar di tahun 2025. Eri juga menyebutkan rencana untuk membangun lebih banyak rumah pompa di wilayah-wilayah lain yang rawan genangan air, seperti di Jalan Raya Raci, Kelurahan Benowo, Kecamatan Pakal.
Selain itu, Cak Eri berkomitmen untuk mencari solusi yang tidak hanya menangani banjir di satu wilayah tetapi juga tidak menyebabkan banjir di wilayah lain, dengan memastikan aliran air melalui saluran yang tepat.
Pemkot Surabaya telah membangun beberapa rumah pompa penting lainnya, seperti rumah pompa Bukit Barisan, Aquatic, Kebraon, MERR, Gersikan, dan Undaan. Pembangunan ini diharapkan dapat lebih mengatasi permasalahan banjir di Surabaya dan meningkatkan kualitas infrastruktur kota.