News  

Tempati Gedung Baru, Puskesmas Tahunan Fokuskan Penanganan Stunting

KabarJawa.com — Menempati gedung baru, Puskesmas Tahunan berkomitmen meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat dan fokus pada penanganan stunting.

Hal itu disampaikan Kepala Puskesmas Tahunan dr Megarini Hesti Aries pada peresmian gedung baru Puskesmas Tahunan, Selasa (24/5).

Menurutnya, stunting atau kekurangan nutrisi pada 1.000 hari pertama kelahiran (HPK) dapat berpengaruh terhadap morbiditas, mortalitas, serta berhubungan dengan kinerja intelektual dan kesehatan anak secara keseluruhan pada masa remaja hingga dewasa.

“Dengan adanya gedung baru ini, semoga kinerja pegawai Puskesmas Tahunan semakin meningkat. Fokus kita saat ini penanganan stunting di Jepara,” pungkasnya.

Menurutnya, dari data DKK Jepara, angka stunting mengalami penurunan. Pada 2019 balita stunting di Jepara mencapai 9,61 persen. Sedangkan pada 2020 sebanyak 13,78 persen kasus, dan pada 2021 menurun menjadi 12,91 persen.

Tidak hanya itu, ia menjelaskan dalam menangani stunting, Puskesmas Tahunan mempunyai empat inovasi. Yakni, grabs yaitu gerakan Rabu sehat minum tablet tambah darah di sekolah, kemudian penggunaan teh kelor yang untuk meningkatkan kekebalan tubuh, sehingga dapat mencegah anemia, yang dibuat SMK Islam Jepara bersama kelompok kerja gizi Puskesmas Tahunan.

Selanjutnya, see gile you, yaitu sistem edukasi gizi lewat YouTube. Melalui Youtube NovieGizi, pembuatan makanan pendamping air susu ibu (MPASI) berbahan roti dari Kementerian Kesehatan, dibuat bentuk yg lebih menarik dan tinggi protein

Terakhir, lanjutnya, warseh, yaitu warung sehat sementara kosentrasi pembuatan cookies yg berbahan dasar lokal, yaitu dari kacang kacangan. Seperti kacang tanah, kacang kedelai, kacang hijau, kacang merah, kacang tolo yang dibina dari jurusan gizi Politeknik Kesehatan (Poltekes) Semarang. Dan juga minuman penghangat tubuh, temujati yang terbuat dari temu lawak, jahe, penjaga hati.

“Semoga kita mampu menekan angka stunting di Jepara. Kami berharap, inovasi ini bisa di sampaikan kepada masyarakat. Sehingga Jepara menjadi kabupaten yang sehat,” jelasnya.

Sementara, Penjabat (Pj) Bupati Jepara Edy Supriyanta mengatakan, dirinya mendukung inovasi yang dilakukan Puskesmas Tahunan.

Dirinya berharap, masyarakat mendapat pelayanan kesehatan sampai tingkat desa. Untuk itu, pihaknya meminta Dinas Kesehatan dapat l bekerja sama dengan PKK dalam penanganan stunting.

“Saya minta ada penurunan angka stunting di Jepara. Paling tidak, sebulan sekali ada laporan tentang stunting,” harapnya.