KabarJawa.com — Sebanyak 50 orang akseptor keluarga berencana (KB) mengikuti program KB metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) melalui IUD, implan, dan suntik secara gratis, di Klinik Budi Luhur.
Kepala Dinsos P3AP2KB Kabupaten Kudus Mundir mengatakan pelayanan KB secara serentak dilaksanakan sebagai kolaborasi bersama IBI Kudus dan Klinik Budi Luhur.
“Kolaborasi ini untuk saling mengisi dalam langkah menyukseskan KB. Dilaksanakan sejak awal Juni di Klinik atau Faskes terutama untuk KB metode kontrasepsi jangka panjang,” pungkasnya, Jumat (17/6).
Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Tengah, Widwiono, melihat pelayanan KB serentak ini sebagai momentum meningkatkan peserta KB. Dia berharap, kegiatan yang dilaksanakan serentak se-Jawa Tengah dapat melayani semua masyarakat yang baru ingin ber-KB. Terutama, kelompok ibu-ibu yang ingin ikut KB namun belum tahu harus kemana.
“Mudah-mudahan akseptornya terus bertambah, dan semua masyarakat yang ingin KB bisa terlayani,” ujarnya.
Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kabupaten Kudus Mawar Hartopo menyampaikan, melalui program keluarga berencana (KB) diharapkan dapat membentuk keluarga yang lebih terencana, agar lebih sejahtera dan bahagia.
“Anak adalah titipan, dan tumbuh memerlukan perhatian penuh dari kita sebagai orang tua. Dengan KB, kita bisa memberikan anak kasih sayang penuh, semata-mata untuk memberi yang terbaik untuk anak,” ujarnya.
Menurutnya, anak yang tumbuh dengan perhatian dari orang tua akan lebih terjaga kesehatannya. Sehingga, masalah kesehatan pertumbuhan seperti stunting dapat dihindari sejak dini. Maka dari itu, sosialisasi tentang pencegahan stunting harus terus dilakukan pengurus PKK kabupaten, di setiap kesempatan.
“Membangun keluarga itu harus terencana dan tertata. Saya sendiri sudah ikut KB, dan mari kita rawat anak-anak supaya tumbuh menjadi generasi bangsa berkualitas,” tutur Mawar.