News  

SBI Raih 3 Penghargaan dari Kementerian Desa PDTT atas Keberhasilannya Mempercepat Pembangunan Desa

Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin menyerahkan penghargaan kepada Dirut SBI Lilik Unggul Rahrjo atas keberhasilan percepatan pembangunan desa. (dok SBI).

KabarJawa.com — PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) melalui anak perusahaannya, PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI), berhasil meraih tiga penghargaan CSR (Corporate Social Responsibility) dan PDB (Pengembangan Desa Berkelanjutan) Awards 2024 yang diselenggarakan oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT).

SBI Pabrik Tuban berhasil meraih dua penghargaan, yakni kategori Emas untuk program Desa Tanpa Kesenjangan, yang melibatkan masyarakat dalam budi daya melon, dan kategori Perak untuk program Desa Peduli Lingkungan, yang mengenai kegiatan bank sampah.

Sedangkan SBI Pabrik Cilacap meraih penghargaan kategori Emas untuk program BARUWANI RANAJAYA (Bala Runtah Watu Geni Ranajaya), yang merupakan pengelolaan sampah berbasis masyarakat dengan prinsip ekonomi sirkular.

Dikutip dari Serayunews.com, Penghargaan Emas untuk SBI Pabrik Tuban diserahkan langsung oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, Ma’ruf Amin, dan diterima oleh Direktur Utama SBI, Lilik Unggul Raharjo. Sementara, penghargaan lainnya diserahkan oleh Menteri Desa PDTT, Abdul Halim Iskandar, di The Westin Jakarta, pada Selasa (7/5/2024).

Direktur Utama SBI, Lilik Unggul Raharjo, menjelaskan bahwa keberlanjutan merupakan hal yang penting bagi perusahaan, yang mencakup memberikan manfaat positif bagi masyarakat, menjaga lingkungan hidup, dan memastikan pertumbuhan ekonomi.

Dalam kerjasama dengan SIG, SBI mengedepankan strategi keberlanjutan dalam menjalankan bisnisnya, dengan mengutamakan tata kelola yang baik (GCG), inisiatif ramah lingkungan, dan pemberdayaan sumber daya manusia dan masyarakat, seperti melalui program CSR dan pembangunan komunitas di tingkat desa.

Program Desa Tanpa Kesenjangan di Tuban, misalnya, merupakan inovasi sosial yang melibatkan kelompok tani binaan, Mliwang Metu Banyune, dalam budi daya melon di lahan milik SBI dan desa setempat. Program ini telah membuahkan hasil dengan tingkat keberhasilan yang mencapai 70 sampai 75 persen pada dua kali panen yang dilakukan.

Di sisi lain, program BARUWANI RANAJAYA di Cilacap merupakan program pengelolaan sampah berbasis masyarakat yang berfokus pada pemberdayaan ekonomi sirkular. Program ini berhasil mengajak masyarakat untuk memilah sampah dari rumah dan mengolahnya menjadi barang bernilai ekonomi, seperti paving block, wayang, pupuk kompos, dan produk lainnya.

Keberhasilan ini tidak hanya menjadi motivasi bagi SBI untuk terus menciptakan inovasi sosial, tetapi juga sebagai komitmen dalam mendukung upaya pemerintah dalam mempercepat pembangunan desa di Indonesia, serta turut berkontribusi dalam pencapaian target keberlanjutan yang telah ditetapkan dalam Sustainability Road Map 2030.