KabarJawa.com — Sebanyak 32 ribu anggota Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) akan membantu penanganan stunting (kekerdilan/gagal tumbuh pada anak), dan kemiskinan di daerah masing-masing.
Hal itu disampaikan Ketua umum IPHI Pusat Ismed Hasan Putro, pada peresmian klinik vaksin IPHI Kabupaten Semarang di Desa Wringin Putih, Bergas, Kamis (24/3/2022). Menurutnya, program penanganan stunting merupakan tindak lanjut kegiatan santunan kepada 32 ribu anak yatim dan dhuafa, yang digelar IPHI pada 34 provinsi di tanah air.
“Mereka akan menjadi sukarelawan, membantu pemerintah daerah mengatasi persoalan kesehatan dan pengentasan kemiskinan itu,” kata Ismed.
Disampaikan, awalnya kegiatan berupa santunan kepada anak yatim dan kaum dhuafa. Kemudian dikembangkan menjadi program penggerak penanganan stunting, di mana para pengurus di daerah akan mengajak anggota untuk membantu warga yang membutuhkan.
“Saat ini dampak pandemi Covid-19 mengakibatkan jumlah warga kurang mampu meningkat. Stunting menjadi akibat lanjut dari kemiskinan, sangat membahayakan masa depan bangsa. Sebab akan menyebabkan degradasi mutu generasi penerus baik fisik maupun mental,” ungkapnya.
Bupati Semarang Ngesti Nugraha mengapresiasi rencana program dari IPHI pusat. Sebab, stunting dan kemiskinan adalah persoalan pelik yang harus diselesaikan bersama.
“Saat ini ada 20 desa dengan angka kasus stunting tinggi, yang akan mendapat penanganan terpadu,” ujarnya.
Menurutnya, penanganan akan melibatkan berbagai pemangku kepentingan agar dapat tepat sasaran.
Ketua IPHI Kabupaten Semarang Munashir menyampaikan, pihaknya telah melakukan berbagai kegiatan. Di antaranya, pada peringatan hari lahir ke-32 IPHI, diberikan bantuan kepada warga kurang mampu senilai Rp90 juta. Selain itu, setiap anggota menyumbang masing-masing Rp32 ribu untuk kemaslahatan umat.
Ditambahkan, IPHI juga menjalin kerja sama dengan sebuah klinik kesehatan pratama, untuk melayani vaksinasi meningitis bagi calon jemaah haji ataupun umroh.
“Insyaallah akan memudahkan pelayanan, karena tidak perlu ke Semarang atau Surakarta. Soal biaya juga akan lebih murah,” tuturnya.