Pupuk Indonesia dan Wapres Ajak Petani Maksimalkan Penebusan Pupuk Bersubsidi

Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka bersama Wakil Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) saat menghadiri kegiatan Rembuk Tani, di Lapangan Saloka Theme Park, Kabupaten Semarang, Jumat (22/11/2024). (ANTARA/int)

KabarJawa.com — PT Pupuk Indonesia (Persero) menyelenggarakan Rembuk Tani pada Jumat, 22 November 2024, di Lapangan Saloka Theme Park, Kabupaten Semarang. Acara ini dihadiri oleh Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka, yang mengajak petani di Jawa Tengah untuk segera menebus pupuk bersubsidi sesuai dengan alokasi yang telah diberikan.

Acara tersebut melibatkan 5.310 petani dari berbagai daerah di Jawa Tengah, termasuk Demak, Salatiga, Kendal, Karanganyar, Sukoharjo, Wonogiri, dan Klaten. Rembuk Tani dirancang untuk mempercepat penebusan pupuk bersubsidi sekaligus memberikan solusi terhadap berbagai tantangan yang dihadapi oleh para petani.

Wakil Direktur Utama PT Pupuk Indonesia, Gusrizal, menyebut bahwa program ini adalah bagian dari komitmen perusahaan dalam memastikan ketersediaan pupuk bersubsidi untuk mendukung produktivitas sektor pertanian. “Kami ingin kebutuhan pupuk petani dapat terpenuhi, sehingga mereka dapat memaksimalkan hasil panen dengan biaya yang lebih efisien,” kata Gusrizal.

Tahun ini, pemerintah telah meningkatkan alokasi pupuk bersubsidi secara nasional dari 4,7 juta ton menjadi 9,55 juta ton. Kenaikan ini mencerminkan upaya pemerintah dalam mendukung pertanian, terutama untuk wilayah strategis seperti Jawa Tengah.

Menurut Gusrizal, alokasi tambahan tersebut penting untuk memastikan setiap petani terdaftar mendapatkan pupuk yang dibutuhkan sebelum akhir tahun. Hingga 20 November 2024, realisasi penyerapan pupuk bersubsidi telah mencapai 6,44 juta ton atau sekitar 67,4 persen dari alokasi terbaru.

Pupuk Indonesia memastikan ketersediaan stok pupuk bersubsidi yang cukup di seluruh Indonesia. Perusahaan telah menyediakan 1,1 juta ton pupuk bersubsidi, yang terdiri dari 638.024 ton Urea dan 468.011 ton NPK. Angka ini mencapai 130 persen dari ketentuan minimum yang diatur pemerintah.

“Kami optimis dengan musim hujan yang berlangsung saat ini, penyerapan pupuk oleh petani akan meningkat,” ujar Gusrizal. Ia juga menegaskan bahwa proses penebusan pupuk bersubsidi kini lebih mudah, dengan petani hanya perlu membawa KTP sebagai identitas utama saat membeli pupuk di kios resmi.

Dalam sambutannya, Wapres Gibran Rakabuming Raka menekankan pentingnya penebusan pupuk bersubsidi agar para petani dapat segera memulai musim tanam. “Pemerintah terus mendukung petani melalui alokasi pupuk bersubsidi yang memadai. Kami ingin memastikan seluruh petani terdaftar dapat memanfaatkan fasilitas ini dengan optimal,” kata Wapres.

Selain mendekatkan petani dengan akses pupuk bersubsidi, Rembuk Tani juga menjadi forum untuk menyerap aspirasi petani dan memberikan solusi atas tantangan yang mereka hadapi. Gusrizal menjelaskan, “Kami ingin mendengar langsung keluhan petani dan bekerja sama mencari solusi untuk memajukan pertanian Indonesia.”

Sebagai bentuk komitmen, Pupuk Indonesia memberikan bantuan 10 ton pupuk nonsubsidi kepada 10 kelompok tani di Kecamatan Tuntang, Banyubiru, Ambarawa, Bawen, dan Tengaran. Bantuan ini diharapkan dapat membantu petani menghadapi musim tanam yang akan datang.

Rembuk Tani tidak hanya dilaksanakan di Jawa Tengah tetapi juga di berbagai wilayah Indonesia. Program ini telah digelar di 77 titik di sembilan provinsi, termasuk Sumatera Utara, Lampung, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, Sulawesi Selatan, dan NTB. Hingga kini, lebih dari 17.000 petani telah terlibat dalam kegiatan ini.

Untuk wilayah Jawa Tengah sendiri, selama November hingga Desember 2024, Rembuk Tani telah digelar di sembilan dari 11 titik yang direncanakan, melibatkan lebih dari 5.300 petani dari Brebes, Magelang, Tegal, Grobogan, dan Boyolali. Dua titik lainnya, yaitu Sragen dan Temanggung, dijadwalkan berlangsung pada 22 November dan 2 Desember 2024.

Dengan dukungan alokasi pupuk yang meningkat dan distribusi yang lebih mudah, program ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas petani. Rembuk Tani juga mendorong petani untuk memanfaatkan musim hujan sebaik mungkin demi keberhasilan musim tanam.

Rembuk Tani menjadi simbol kolaborasi antara pemerintah, perusahaan, dan petani dalam mewujudkan pertanian yang lebih maju dan berkelanjutan. “Kami ingin memastikan petani tidak hanya mendapatkan pupuk tetapi juga solusi atas berbagai kendala yang mereka hadapi,” ujar Gusrizal.

Wapres Gibran menyampaikan harapannya agar kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi petani di seluruh Indonesia. “Rembuk Tani adalah bukti nyata perhatian pemerintah terhadap kesejahteraan petani. Kami akan terus bekerja sama untuk mewujudkan pertanian yang lebih kuat dan mandiri,” tuturnya.

Kegiatan ini juga diharapkan menjadi contoh sinergi yang baik antara perusahaan BUMN, pemerintah, dan petani, dengan hasil nyata berupa peningkatan produktivitas sektor pertanian nasional.

Sumber: Beberapa media

Editor: Sarina