KabarJawa.com — Pesatnya kemajuan zaman dan perkembangan teknologi informasi menambah tantangan di bidang komunikasi dan informatika (Kominfo). Hal ini disampaikan oleh Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana, saat membuka Seminar Nasional Seri III Asosiasi Diskominfo Provinsi Seluruh Indonesia (Askompsi), yang berlangsung di Patra Convention Hotel, Semarang.
Dalam sambutannya, Pj Gubernur Nana menyoroti bagaimana setiap orang saat ini bisa memproduksi dan mendapatkan informasi dengan mudah. Namun, kemudahan ini juga membawa dampak negatif seperti banjirnya informasi yang tidak terkendali, termasuk hoaks, ujaran kebencian, pengaruh radikal, hingga penyalahgunaan data pribadi.
“Siapa yang menguasai teknologi adalah yang menang. Indonesia tidak boleh kalah, kita harus mengikuti perkembangan ini,” tegas Nana.
Ia juga menyampaikan keprihatinannya terhadap penyalahgunaan teknologi di bidang informatika, terutama dengan tingginya potensi kejahatan berbasis artificial intelligence (AI). Dalam bidang persandian, maraknya kasus judi online, kejahatan siber, peretasan, dan pinjaman online ilegal menjadi masalah serius yang membutuhkan perhatian dan aksi nyata dari Dinas Kominfo.
Nana mengimbau agar Diskominfo di seluruh daerah tidak hanya berlomba menciptakan aplikasi baru, melainkan fokus menyinergikan aplikasi yang sudah ada agar lebih efisien dan menghasilkan data yang akurat dan terpercaya.
Ketua Askompsi sekaligus Kepala Diskominfo Provinsi Kalimantan Timur, Muhammad Faisal, menambahkan bahwa dipilihnya Jawa Tengah sebagai tuan rumah Seminar Nasional Seri III karena provinsi ini memiliki prestasi yang membanggakan, termasuk perolehan nilai terbaik dalam Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) tahun 2023.
“Jawa Tengah juga menjadi contoh dalam indeks keterbukaan informasi publik selama enam tahun berturut-turut, serta keberhasilan CSIRT (Computer Security Incident Response Team) sebagai percontohan nasional,” ungkap Faisal.
Seminar yang berlangsung hingga 27 September 2024 ini mengusung tema “Ayo Kita Perkuat Kedaulatan Ruang Siber Menyongsong Indonesia Emas 2024”, menyoroti pentingnya sinergi dalam penanganan keamanan informasi di tingkat daerah. Faisal menegaskan bahwa fokus utama adalah menghindari serangan siber dan kebocoran data, dengan peningkatan kapasitas sumber daya manusia sebagai kunci.
Kepala Diskominfo Provinsi Jawa Tengah, Riena Retnaningrum, menyatakan bahwa di bawah kepemimpinan Pj Gubernur Nana Sudjana, Jawa Tengah berhasil mencapai indeks SPBE tertinggi pada tahun 2023. Ia berharap Rakernas Askompsi 2024 di Semarang dapat menghasilkan rekomendasi penting untuk kemajuan teknologi informasi dan komunikasi di seluruh Indonesia.