News  

Pengangguran di Kendal Turun 0,75 Persen pada tahun 2024

Writer: Redaksi | Editor: Sarina

Kepala Pusat Badan Statistik (BPS) Kabupaten Kendal Ade Sandi Parwoto, saat merilis data ketenagakerjaan Kabupaten Kendal 2024, di ruang rapat BPS kabupaten setempat, Selasa (26/11/2024). Foto: Diskominfo Kendal/Heri

KabarJawa.com — Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Kabupaten Kendal mencatatkan penurunan yang signifikan pada tahun 2024. Berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kendal, angka TPT turun dari 5,76 persen pada tahun 2023 menjadi 5,01 persen pada tahun 2024, atau mengalami penurunan sebesar 0,75 persen. Penurunan ini menjadi angin segar di tengah upaya pemerintah daerah dalam mendorong perekonomian yang inklusif.

Kepala BPS Kabupaten Kendal, Ade Sandi Parwoto, mengungkapkan penurunan ini merupakan salah satu pencapaian penting yang menunjukkan perbaikan pada sektor ketenagakerjaan. “Angka TPT sebesar 5,01 persen ini berarti, dari 100 orang angkatan kerja, hanya sekitar lima orang yang tidak memiliki pekerjaan. Penurunan ini tentu saja merupakan indikator positif bagi perekonomian Kabupaten Kendal,” kata Ade dalam konferensi pers di ruang rapat BPS Kendal, Selasa (26/11/2024).

Selain penurunan angka kemiskinan, jumlah penduduk miskin di Kabupaten Kendal juga mengalami penurunan yang signifikan. Pada tahun 2023, jumlah penduduk miskin tercatat sebanyak 36.528 orang. Namun pada tahun 2024, jumlah tersebut turun menjadi 32.194 orang, berkurang hingga 4.334 orang dalam waktu setahun.

Ade menjelaskan bahwa pencapaian ini tidak terlepas dari meningkatnya jumlah penduduk yang bekerja. Berdasarkan data BPS, jumlah penduduk yang bekerja pada tahun 2023 tercatat sebanyak 597.958 orang. Angka ini meningkat menjadi 610.177 orang pada tahun 2024, atau bertambah sebanyak 12.219 orang.

“Penurunan angka kemiskinan ini merupakan salah satu dampak positif dari meningkatnya jumlah penduduk yang bekerja. Ketersediaan lapangan kerja yang lebih luas menjadi kunci utama dalam memperbaiki kondisi sosial ekonomi masyarakat,” ujar Ade.

Meski terdapat berbagai capaian positif, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) di Kabupaten Kendal justru mengalami sedikit penurunan. Pada tahun 2024, angka TPAK tercatat sebesar 76,85 persen, turun 0,08 persen dari tahun 2023 yang mencapai 76,93 persen.

Ade menjelaskan, “Angka TPAK sebesar 76,85 persen ini menunjukkan bahwa dari 100 orang penduduk usia kerja, sekitar 76-77 orang aktif di angkatan kerja. Penurunan tipis ini tidak terlalu signifikan, namun tetap menjadi perhatian untuk memastikan lebih banyak penduduk usia kerja terlibat. dalam aktivitas ekonomi.”

Pencapaian penurunan angka kemiskinan dan kemiskinan ini tak lepas dari berbagai upaya strategi yang dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kendal. Ade menilai program-program yang digagas Pemkab, seperti penyelenggaraan job fair , pengembangan aplikasi Kendal Karir, pelatihan bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), serta kerja sama dengan perusahaan melalui nota kesepahaman (MoU), memberikan dampak besar terhadap penciptaan lapangan kerja.

“Program job fair yang diadakan oleh Pemkab Kendal sangat efektif dalam menjembatani siswa lulusan SMA dan SMK untuk mendapatkan pekerjaan. Hal ini juga membuka akses lebih luas bagi pencari kerja untuk berinteraksi langsung dengan perusahaan,” ujar Ade.

Selain itu, pelatihan keterampilan yang diberikan kepada pelaku UMKM menjadi salah satu kunci penting dalam menciptakan wirausaha baru. Program ini tidak hanya membantu meningkatkan daya saing UMKM, tetapi juga berkontribusi pada pengembangan ekonomi lokal.

“Aplikasi Kendal Karir yang dikembangkan Pemkab juga memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk mencari pekerjaan yang sesuai dengan keahlian mereka. Solusi digital seperti ini sangat relevan di era sekarang,” tambahnya.

Meski banyak pencapaian, beberapa tantangan masih harus dihadapi untuk menjaga tren positif ini. Salah satu kebutuhan utama adalah memastikan pertumbuhan lapangan kerja sejalan dengan pertumbuhan penduduk usia kerja. Penurunan TPAK, meski kecil, juga menjadi sinyal bahwa diperlukan langkah lebih lanjut untuk mendorong partisipasi penduduk usia kerja di angkatan kerja.

Di sisi lain, kualitas pekerjaan yang tersedia juga menjadi perhatian. “Selain menciptakan lapangan kerja, penting bagi Pemkab untuk memastikan pekerjaan yang ada memiliki kualitas yang layak sehingga dapat mendukung kesejahteraan pekerja,” kata Ade.

Melihat tren positif yang tercatat pada tahun 2024, optimisme mengiringi langkah Kabupaten Kendal dalam menatap tahun 2025. Pemkab diharapkan terus mempertahankan program-program strategi yang telah berjalan dan berinovasi dengan kebijakan baru untuk menekan angka penurunan lebih jauh.

“Kami optimis bahwa dengan sinergi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat, Kendal dapat menjadi salah satu kabupaten dengan tingkat terendah terendah di Jawa Tengah,” tutup Ade.

Dengan capaian ini, Kabupaten Kendal menunjukkan bahwa menurunkan angka kemiskinan dan kemiskinan adalah hal yang memungkinkan perencanaan yang baik, pelaksanaan program yang tepat sasaran, dan dukungan semua pihak. Semangat untuk terus memperbaiki kondisi sosial ekonomi masyarakat menjadi pendorong utama bagi pemerintah dan seluruh elemen masyarakat Kendal untuk menuju masa depan yang lebih baik.