Pendekatan Unik PDI Perjuangan dalam Menjaring Bakal Calon Wali Kota Semarang

Foto: Sekretariat DPC PDI Perjuangan Kota Semarang/ Dedy Irawan

KabarJawa.com — Dalam persiapan menjelang Pemilihan Walikota (Pilwalkot) Semarang tahun 2024, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menampilkan pendekatan yang berbeda dalam proses penjaringan bakal calon. Hal ini diungkapkan oleh Ketua DPC PDIP Kota Semarang, Hendrar Prihadi.

Menurut Prihadi, salah satu aspek menarik dari penjaringan yang dilakukan oleh PDIP adalah pengenalan bakal calon kepada keluarga besar PDIP hingga ke tingkat ranting di seluruh Kota Semarang. Tujuannya adalah untuk memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang visi dan rencana calon terkait masa depan Kota Semarang jika terpilih menjadi wali kota.

“Dalam proses ini, kami berupaya untuk lebih mendekatkan bakal calon dengan anggota keluarga besar PDIP hingga ke tingkat ranting,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Prihadi menyatakan bahwa para calon diminta untuk secara rinci menyampaikan visi mereka mengenai pembangunan Kota Semarang jika terpilih menjadi Wali Kota.

“Kami mengharapkan para calon mampu menggambarkan dengan jelas apa yang akan mereka lakukan jika terpilih menjadi Wali Kota Semarang,” tambahnya kepada KabarJawa.com.

Prihadi juga mengungkapkan bahwa jadwal penjaringan ini telah ditetapkan pada tanggal 22 Mei 2024 dan 23 Mei 2024, dengan data kemudian akan dikirimkan ke pengurus DPP PDIP Perjuangan pada tanggal 25 Mei.

Selain itu, Prihadi juga menyebutkan beberapa kriteria yang harus dipenuhi oleh para calon yang ingin mendaftar sebagai bakal calon Wali Kota Semarang.

“Para calon harus memiliki pemahaman yang baik tentang sejarah bangsa dan ideologi kemerdekaan Indonesia. Mereka juga harus memiliki integritas, dedikasi, dan loyalitas terhadap partai, serta komitmen untuk membangun Kota Semarang,” jelasnya.

Hingga saat ini, Prihadi menyebutkan bahwa telah ada beberapa orang yang mendaftarkan diri, termasuk dari kalangan birokrat, kader, dan pengusaha.

Dia juga menegaskan bahwa kemungkinan untuk berkoalisi dengan partai lain tetap terbuka, asalkan ada kesesuaian dengan metode koalisi yang diusung oleh PDIP.

“Yang terpenting adalah kesesuaian visi dan misi dalam melakukan koalisi. Keputusan akan dilaporkan kepada dewan pimpinan pusat,” katanya.