KabarJawa.com — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng), terus mengoptimalkan potensi energi baru terbarukan di wilayahnya.
Sepanjang 2022 lalu, Pemprov telah menyalurkan 10 bantuan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) ke 10 Pondok Pesantren (Ponpes).
Ponpes yang mendapat bantuan tersebut yakni, Ponpes Sabilul Khoirot (Semarang), Muhammadiyah Ahmad Dahlan (Tegal), Al Imam An Nawawi (Tegal), Tanhibul Ghofilin (Banjarnegara), Riyadhussholihin (Sukoharjo), Daarussalaam (Semarang).
Selain itu, Ponpes Amanah Ummah (Sukoharjo), Al Utsmani (Pekalongan), An Nawawi (Purworejo) dan Al Kahfi (Jepara).
Kepala Ponpes Amanah Ummah Desa Palur, Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo, Fauzan Al Anshori menuturkan, bantuan PLTS dari Gubernur pada 2022 luar biasa manfaatnya bagi pondok pesantren yang diasuhnya.
“Alhamdulillah pemanfaatannya luar biasa. Kami rasakan, satu untuk pemakaian kegiatan pembelajaran kami bisa full untuk menggunakan multimedia, dan juga untuk pemanfaatan yang lain bisa kita maksimalkan, seperti (penggunaan listrik di) asrama,” ujarnya, Rabu (11/1/2023).
Ditambahkan, sejak ada PLTS, proses pembelajaran semakin maksimal. Baik kegiatan pendidikan formal maupun kepesantrenan.
“Setelah PLTS terpasang, kami cukup leluasa mengadakan kegiatan pembelajaran maupun kepesantrenan,” lanjut Fauzan.
Meski penggunaan listrik untuk kegiatan bertambah, katanya, namun biaya tetap hemat. Selain itu, tidak lagi terkendala adanya pemadaman listrik.
“Kalau dulu per bulan bisa Rp1,5 juta, tapi karena PLTS biaya listrik berkurang 50 persen lebih. Apalagi kalau musim panas bisa sampai 70 persen. Dan, Alhamdulillah tidak terkendala pemadaman listrik,” paparnya.
Fauzan mengapresiasi upaya Gubernur Ganjar, yang telah memberikan perhatian kepada Ponpes.
“Kami sampaikan terima kasih telah memberikan perhatian kepada pendidikan Islam. Di sini ada 164 santri dengan sistem asrama,” ungkapnya.
Hal serupa juga disampaikan Pengurus Harian Ponpes Riyadhussolihin Nguter, Sukoharjo, Ahmad Rifai. Menurutnya, bantuan PLTS dari Gubernur bukan hanya untuk pendidikan, melainkan untuk pengembangan Balai Latihan Kerja (BLK).
“Alhamdulillah bantuan PLTS dari Pak Ganjar tahun 2022 sudah terealisasi. Alhamdulillah manfaatnya banyak sekali, untuk mengurangi biaya listrik di Ponpes. PLTS kita fokuskan Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Balai Latihan Kerja ada jurusan tata busana. Sangat membantu,” terangnya.
Dijelaskan, dengan adanya PLTS tersebut membuat hemat biaya listrik bulanan. Biasanya lebih dari Rp500 ribu per bulan, kini hanya kisaran Rp230 ribu.
“Dari penghematan biaya listrik itu, uangnya bisa kita alihkan ke kegiatan pendidikan di MI,” tandasnya.