News, Video  

Pemkot Pekalongan Perkuat Edukasi Pelajar Waspadai Hoaks Menjelang Pilkada 2024

(int)

KabarJawa.com — Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, melalui berbagai program edukasi yang intensif, berupaya untuk meningkatkan kesadaran pelajar terhadap pentingnya memilah informasi, terutama menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Salah satu fokus utama adalah mengedukasi para pelajar yang telah memenuhi syarat untuk memberikan suara dalam Pilkada agar waspada terhadap penyebaran hoaks dan konten negatif.

Pelaksana Tugas Wali Kota Pekalongan, Salahudin, menjelaskan pentingnya pembekalan kepada para pelajar terkait informasi yang beredar, khususnya yang dapat mempengaruhi keputusan politik mereka. Menurutnya, banyaknya informasi yang beredar melalui berbagai media, termasuk media sosial, dapat menjadi sumber kebingungan bagi para pemilih pemula yang belum memiliki banyak pengalaman dalam memilih.

“Kami ingin memastikan para pelajar, terutama yang sudah memiliki hak pilih, bisa mendapatkan informasi yang benar dan valid terkait Pilkada 2024. Dengan demikian, mereka tidak akan mudah terjebak dalam informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan, seperti hoaks,” kata Salahudin dalam konferensi pers di Pekalongan pada Jumat (14/11).

Menurut Salahudin, pelajar yang merasa ragu terhadap kebenaran informasi yang mereka terima sebaiknya mencari klarifikasi kepada orang tua atau guru. “Jika ada informasi yang membuat bingung atau mencurigakan, pelajar bisa langsung bertanya kepada orang tua atau guru untuk mendapatkan pencerahan. Kami ingin mereka bisa memilih dengan bijak,” jelasnya.

Ia juga menambahkan bahwa para guru di sekolah diharapkan dapat menjadi contoh yang baik dalam menjaga netralitas politik, terutama saat berlangsungnya Pilkada serentak. Para pendidik harus bisa mengedukasi dan memberikan informasi yang objektif kepada siswa tanpa terlibat dalam pihak tertentu yang dapat menimbulkan provokasi.

“Kami mengimbau kepada seluruh guru di Kota Pekalongan untuk menjaga netralitas mereka. Jangan sampai terlibat dalam situasi yang dapat memecah belah atau memperburuk kondisi di sekolah. Pendekatan netralitas sangat penting dalam menjaga ketenangan dan keharmonisan,” kata Salahudin.

Di tengah meningkatnya penggunaan media sosial sebagai sarana utama untuk menyebarkan informasi, Pemerintah Kota Pekalongan menilai perlunya peningkatan kesadaran terhadap pentingnya literasi digital. Salahudin berharap agar pelajar dapat lebih selektif dalam mengonsumsi berita dan informasi yang mereka temui di dunia maya.

“Pilihlah berita yang berasal dari sumber yang kredibel dan terverifikasi. Jangan mudah percaya dengan informasi yang hanya tersebar tanpa jelas asal-usulnya,” tegasnya. Dalam hal ini, Salahudin juga mengingatkan bahwa media cetak, media daring, dan televisi yang memiliki reputasi baik dapat menjadi pilihan utama untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat.

Penyebaran informasi bohong, yang seringkali dibumbui dengan isu-isu politik, menjadi masalah besar yang harus dihadapi oleh masyarakat, termasuk para pelajar. Salahudin mengingatkan bahwa hoaks dapat merusak persatuan dan kesatuan masyarakat, terlebih menjelang Pilkada yang bisa meningkatkan polarisasi politik di masyarakat.

“Hoaks sangat berbahaya karena dapat menyesatkan masyarakat dan menyebabkan ketegangan. Kita harus berupaya agar informasi yang tersebar di masyarakat, khususnya kepada para pelajar, adalah informasi yang jelas dan akurat. Ini merupakan langkah preventif untuk menjaga stabilitas sosial di Kota Pekalongan,” katanya.

Salahudin menekankan bahwa kesalahan dalam memilih informasi yang tidak valid atau dipengaruhi oleh hoaks bisa berdampak pada pemilihan pemimpin yang tidak sesuai dengan harapan masyarakat. Oleh karena itu, ia mengajak seluruh elemen masyarakat, terutama pelajar, untuk lebih cermat dalam memilih informasi.

“Kami ingin memastikan agar para pelajar yang memiliki hak pilih bisa memilih dengan baik. Mereka harus tahu siapa yang mereka pilih dan apa visi dan misinya. Pilihan yang tepat akan menentukan masa depan daerah dan kesejahteraan masyarakat,” katanya.

Tidak hanya untuk pelajar, Pemerintah Kota Pekalongan juga mendorong masyarakat luas agar lebih berhati-hati dalam menyebarkan informasi. Salahudin menekankan bahwa penyebaran hoaks tidak hanya merugikan penerima informasi, tetapi juga dapat menambah kekacauan dalam masyarakat.

“Peran serta masyarakat dalam menyaring informasi sangat penting. Jangan mudah terprovokasi dengan berita yang tidak jelas asal-usulnya, karena dampaknya bisa sangat besar, terutama di masa-masa menjelang pemilu dan pilkada,” ujarnya.

Menurutnya, Pemkot Pekalongan akan terus memperkuat kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk lembaga pendidikan, organisasi kemasyarakatan, dan media massa, untuk memberikan edukasi yang lebih luas kepada masyarakat terkait bahaya hoaks dan pentingnya memilih pemimpin yang berkualitas.

Pemerintah Kota Pekalongan juga berencana untuk mengadakan berbagai kegiatan literasi digital di sekolah-sekolah guna memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang cara bijak menggunakan media sosial dan mencari informasi yang benar. Salahudin berharap agar kegiatan tersebut bisa meningkatkan kesadaran pelajar akan pentingnya memilah informasi yang mereka terima.

Selain itu, Pemkot Pekalongan juga berencana untuk melibatkan mahasiswa dan organisasi kepemudaan dalam program-program edukasi ini. Salahudin melihat bahwa generasi muda memiliki potensi besar untuk menjadi agen perubahan dalam menyebarkan informasi yang benar dan positif di tengah masyarakat.

“Kami ingin para pelajar dan generasi muda lainnya bisa menjadi contoh yang baik dalam hal penyebaran informasi. Jika mereka sudah mengerti bagaimana memilah informasi yang benar, mereka akan menjadi panutan bagi orang dewasa di sekitarnya,” ujarnya.

Salahudin berharap agar seluruh pelajar yang telah memiliki hak pilih tidak hanya cerdas dalam memilih informasi, tetapi juga bijak dalam menggunakan hak pilih mereka di Pilkada 2024. Dengan demikian, ia percaya bahwa masyarakat Pekalongan bisa menciptakan suasana yang kondusif dan damai dalam pelaksanaan pemilihan umum tersebut.

“Kami ingin para pelajar bisa berperan aktif dalam Pilkada 2024 dengan memilih pemimpin yang dapat membawa kemajuan dan kesejahteraan bagi masyarakat. Dengan informasi yang tepat dan pemilihan yang bijak, kita semua dapat menciptakan masa depan yang lebih baik untuk Kota Pekalongan,” tutupnya.

Edukasi kepada pelajar di Kota Pekalongan ini merupakan bagian dari upaya besar Pemerintah Kota untuk mencegah penyebaran hoaks yang dapat merusak proses demokrasi, serta memastikan pelaksanaan Pilkada 2024 berjalan dengan jujur dan adil.

Sumber: ANTARA News

Editor: Sarina