KabarJawa.com — Untuk meminimalisasi penularan Covid-19 di Kabupaten Kudus, Bupati Kudus HM Hartopo meminta pasukan gabungan untuk menyiapkan skenario pengamanan mudik.
Seperti, lanjut bupati, memastikan pemudik minimal sudah dua kali vaksin dan menerapkan protokol kesehatan. Pihaknya juga meminta agar aplikasi Peduli Lindungi digunakan untuk memudahkan tracing.
“Kami tetap mempersiapkan skenario untuk meminimalisir kenaikan kasus Covid-19. Kami meminta pemudik kooperatif, untuk menerapkan protokol kesehatan,” tegas bupati, saat ditemui usai apel gelar pasukan Operasi Ketupat Candi 2022, di Alun-alun Simpang Tujuh, Jumat (22/4/).
Disampaikan, pihaknya akan menindaklanjuti amanah Polri untuk tidak menyekat dan membatasi pemudik. Namun, deteksi dini untuk mencegah hal-hal yang tak diinginkan akan terus digencarkan. Pengamanan di tempat publik pun diperketat, menjelang dan saat Idulfitri. Hartopo memastikan, masyarakat nyaman dalam menjalankan ibadah Hari Raya Idulfitri.
“Kami akan melakukan pencegahan tindakan radikalisme, premanisme, kerusuhan, kelangkaan bahan pokok, dan lain sebagainya,” tuturnya.
Kapolres Kudus Wiraga Dimas Tama menyampaikan, pihaknya telah melakukan berbagai operasi pengamanan selama Ramadan hingga Idulfitri nanti. Beberapa pos mudik akan disiagakan di beberapa titik keramaian dan setiap pos akan dilengkapi pelayanan vaksinasi.
“Kami melakukan pengamanan dari mulai aksi kejahatan, petasan, sampai premanisme untuk memastikan masyarakat Kudus nyaman beribadah. Begitu juga memberi kenyamanan bagi pemudik,” ucapnya.
Pada kesempatan itu, juga dilaksanakan pemusnahan minuman keras (miras), hasil operasi Polres Kudus dan operasi gabungan sejak Januari 2022 sampai dengan 21 April 2022. Yakni, sebanyak 1.534 botol minuman beralkohol dan 998 putihan.
Diketahui, sekitar 500 orang pasukan gabungan dari Polres Kudus, Kodim 0722/Kudus, BPBD, Satpol PP, Dishub, Dinkes, dan OPD terkait lainnya akan melakukan operasi selama 14 hari. Operasi tersebut dimulai 28 April hingga 11 Mei 2022.