News  

Pembayaran QRIS: Perlindungan bagi Pengusaha Mikro di Pati dari Transaksi Uang Tiruan

Pada Senin (29/4/2024), di Desa Kedungbulus, Kecamatan Gembong, Pati, para pelaku UMKM telah berhasil menciptakan hidangan kreatif menggunakan daun kelor, yakni urap dan es cendol dawet.

kabarJawa.com — Seorang ibu pengusaha mikro kecil menengah (UMKM) di Kabupaten Pati telah berhasil menciptakan sebuah fenomena dengan daun kelor yang menjadi favorit warga sekitar, setelah diolah menjadi makanan dan minuman yang menggugah selera.

Muryati (48 tahun), penduduk Desa Kedungbulus, Kecamatan Gembong, telah mengolah daun kelor menjadi hidangan urap dan es cendol dawet sejak puluhan tahun yang lalu. “Dari pengalaman saya, daun kelor memiliki khasiat luar biasa untuk kesehatan dan sangat cocok dikonsumsi oleh semua kalangan, termasuk anak-anak,” ujarnya kepada detikJateng, pada Senin (29/4/2024).

Dikutip dari detik.com, Menurut Muryati, ketersediaan tanaman daun kelor yang melimpah di daerahnya memudahkan dirinya dalam mengolah dan memasaknya menjadi hidangan urap. Sama halnya dengan es cendol yang dibuatnya, menggunakan bahan dasar daun kelor yang dicampur dengan tepung terigu, gula jawa, air, dan es batu yang disajikan dalam gelas plastik.

“Dengan menggabungkan daun kelor dan tepung, kita tidak hanya menambahkan nilai gizi pada hidangan, tetapi juga memberikan warna alami yang sehat,” terangnya. Hidangan urap daun kelor dan es cendol daun kelor dijual dengan harga Rp 5 ribu per porsi. “Es cendol Rp 5 ribu, urap Rp 5 ribu,” tambahnya.

Muryati mengakui bahwa inovasi dalam pengolahan daun kelor tidak terlepas dari pelatihan dan pembinaan yang diberikan oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI). Selain itu, dia juga menerima fasilitas pembayaran melalui QRIS. “Mulai tahun 2021, saya mendapat QRIS dari BRI dalam acara pameran.

Program ini sangat membantu kami, terutama dalam transaksi pembayaran yang semakin banyak menggunakan QRIS daripada uang tunai. Hal ini juga membantu kami untuk menghindari uang palsu,” ungkap Muryati.

Dari data yang dihimpun oleh Kantor Regional BRI Semarang, terdapat 115.144 pedagang QRIS di wilayah kota, termasuk Kota Semarang (26.386), Kota Tegal (6.700), Kota Pekalongan (4.895), dan Kota Salatiga (2.629). Sementara itu, terdapat 74.534 pedagang QRIS di 14 kabupaten lainnya.