News  

Pelaku UMKM Didorong untuk Memperdalam Inklusi Keuangan

Novianto mengajak Bank Brebes dan Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Badan Kredit (BPR BKK) Kecamatan Banjarharjo untuk memperkenalkan produk-produk mereka kepada masyarakat.

KabarJawa.com — Para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) didorong untuk memperdalam tiga aspek literasi dan inklusi keuangan, yaitu menabung, investasi, dan proteksi keuangan. Dengan demikian, mereka dapat memilih produk investasi yang sesuai dengan kebutuhan bisnis mereka.

Kepala Kantor Perwakilan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Tegal, Novianto Utomo, menjelaskan hal ini dalam acara Edukasi Keuangan dan Business Kesejahteraan Masyarakat, di Pendapa Bupati Brebes, pada Selasa (7/5/2024).

Novianto menekankan pentingnya ketiga aspek tersebut. Pertama, menabung bukanlah jaminan untuk menjadi kaya, tetapi merupakan langkah disiplin dalam mengelola keuangan, yang tidak hanya mengandalkan investasi. Selain itu, investasi yang tidak tepat dapat menyebabkan kerugian atau kebangkrutan.

“Seperti yang terjadi pada arisan bodong yang baru-baru ini viral di daerah Bekasi. Oleh karena itu, perlu berhati-hati dalam memilih investasi,” pesannya.

Lebih lanjut, proteksi keuangan berkaitan dengan jaminan sosial dan pembayaran premi, baik oleh pengusaha, pekerja, maupun pemerintah daerah. Hal ini penting terutama di Brebes, yang merupakan daerah dengan banyak pabrik dan industri. Banyak pekerja perlu didaftarkan sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan, untuk mendapatkan perlindungan jika mengalami kecelakaan kerja.

Novianto juga mengajak Bank Brebes dan Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Badan Kredit (BPR BKK) Kecamatan Banjarharjo untuk memperkenalkan produk-produknya kepada masyarakat.

Sementara itu, Penjabat (Pj) Bupati Brebes Iwanuddin Iskandar, menekankan bahwa UMKM memiliki peran penting dalam pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja. Namun, banyak UMKM yang menghadapi tantangan dalam pengelolaan keuangan dan kurangnya literasi keuangan.

Iwan berharap bahwa kegiatan edukasi keuangan ini akan memberikan bekal bagi pelaku UMKM agar dapat menggunakan teknologi digital dengan tepat, benar, dan aman. Sehingga, mereka tidak mudah terjerumus dalam pinjaman atau investasi ilegal yang merugikan.

Iwan juga mengajak pihak perbankan dan otoritas keuangan untuk memberikan peluang kepada pelaku UMKM di Kabupaten Brebes untuk mengembangkan potensinya.

“Saya berharap, ada peluang bagi pelaku UMKM untuk meningkatkan sektor ekonomi,” tambahnya.