KabarJawa.com — Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung Dr Intan Pandanwangi mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dan belekan (konjungtivitis) pada pergantian musim atau pancaroba.
“Kasus ISPA dan belekan memang ada peningkatan dalam beberapa waktu terakhir,” pungkasnya, Senin (30/5).
Menurutnya, ISPA dan belekan memang tidka terlalu berbahaya, tetapi harus segera diobati. Selain mengganggu aktivitas, penyakit tersebut bisa menjadi akut bahkan menyebabkan kematian jika tidak segera ditangani.
Seperti diketahui berdasar prakiraan BMKG, awal musim kemarau 2022 terjadi pada kisaran April hingga Juni 2022. Kabupaten Temanggung diperkirakan memasuki musim kemarau pada Juni, sehingga saat ini berada pada musim pancaroba.
Intan Pandanwangi menuturkan, saat ini kasus ISPA di Temanggung mencapai ratusan demikian pula dengan belekan. Mereka mendapat pengobatan di Puskesmas maupun klinik kesehatan.
Tidak hanya itu, ia juga menjelaskan bahwa penyakit ISPA menyerang salah satu bagian dan atau lebih dari saluran napas mulai dari hidung hingga alveoli termasuk jaringan adneksa, seperti sinus, rongga telinga tengah dan pleura.
Dimana ISPA sering terjadi pada anak, karena sistem pertahanan tubuh anak masih rendah. Balita di Indonesia diperkirakan mengalami batuk pilek tiga hingga enam kali per tahun.
“Lansia juga rentan terserang ISPA,” terangnya.
Namun, menurutnya ISPA dan belekang dapat dicegah dengan kekebalan tubuh yang bagus, dengan mengonsumsi makanan yang bergizi dan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat.
“Dengan gizi bagus, imun tubuh kuat atau terbentuk kekebalan tubuh,” tegasnya.
Sementara, Kabid Pelayanan Kesehatan Masyarakat Dinkes Temanggung Taryumi mengungkapkan, konjungtivitis dapat disebabkan virus, bakteri, alergi, hingga masuknya zat asing ke mata.
Dikatakan, sakit mata menular karena penderita sakit mata menyentuh matanya sendiri, kemudian bersentuhan dengan orang lain. Akibatnya ada infeksi virus atau bakteri yang akan dengan cepat berpindah ke orang lain.
“Penularan sakit mata bukan dari menatap mata atau memandang orang yang sedang sakit mata,” ucapnya.