KabarJawa.com — Cuaca Ekstrem yang masih terjadi di wilayah Provinsi Jawa Tengah dan sekitarnya, menyebabkan terjadinya gelombang tinggi di beberapa perairan di Jateng. Menyikapi hal tersebut, Pemprov Jateng mengimbau nelayan untuk menunda melaut sementara waktu.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Jateng, Fendiawan Tiskiantoro mengatakan, pihaknya telah menerbitkan surat imbauan melalui Himpunan Nelayan Seluruh Indonesaia (HNSI) dan Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Jawa Tengah.
Dalam imbauan tersebut, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Jateng meminta agar para nelayan menunda keberangkatan kapal, mengingat cuaca ekstrem dan tinggi gelombang pantura dan pansela yang berkisar 1,25-2,5 meter hingga 2,5-4 meter.
“Kepada semua Kepala Pelabuhan Perikanan dan Syahbandar Perikanan diminta untuk memantau aktivitas kapal penangkap ikan di pelabuhan, dan bila kondisi cuaca tidak memungkinkan maka penerbitan SPB (Surat Persetujuan Berlayar) ditunda, sampai kondisi cuaca normal kembali dan memungkinkan kapal untuk berangkat,” paparnya, Kamis, (05/01).
Fendi mengatakan, sekitar 90 persen kapal nelayan di Cilacap tidak melaut dan terdapat beberapa kapal yang belum berlabuh di kampung asal memilih Pantai Pacitan dan Sendang Biru Provinsi Jawa Timur.
Sedangkan, kapal dari Pantura sebanyak 70 persen, bersandar di kolam pelabuhan dan berlindung di pulau terdekat, antara lain di Legon Bajak Karimunjawa sambil menunggu cuaca membaik.
Fendi menyebutkan, pihaknya terus memantau informasi cuaca dari BMKG, yang kemudian diteruskan kepada pemilik kapal dan nelayan.
Sementara, akibat cuaca buruk, terdata jumlah tangkapan nelayan mengalami penurunan. Pada November 2021 sebesar 35.031 ton, November 2022 sebanyak 12.397 ton atau turun 64,61 persen. Sedangkan, produksi penangkapan ikan pada Desember masih dalam penghitungan, di masing-masing pelabuhan.
“Adanya cuaca ekstrem berdampak pada berkurangnya ikan hasil tangkapan nelayan dan aktivitas pelelangan ikan di TPI. Kemarin kami bantu 146 paket sembako, untuk keluarga nelayan di Kelurahan Tambaklorok Semarang,” pungkas Fendi.