News  

Obituari Bambang Kusriyanto: “Ojo Dumeh Jadi Anggota DPRD, Jabatan Hanya Sementara”

KabarJawa.com — “Ojo dumeh (jadi anggota DPRD), karena kesombongan itu akan membawa kehancuran kita sendiri,” pesan Bambang Kusriyanto, Ketua DPRD Jateng saat mengisi podcast Berlian TV, media digital milik DPRD Jateng pada September 2020 silam.

Sifat ojo dumeh tak sekadar menjadi ucapan bagi Bambang. Namun ia juga terapkan dalam kinerjanya. Sifat kesahajaan itu salah satunya ia terapkan dengan meluncurkan kanal Berlian TV, bertepatan dengan setahun kinerja anggota dewan.

Baginya peluncuran Berlian TV yang merupakan media televisi milik DPRD Jawa Tengah, dapat membuat masyarakat semakin tahu dan semakin terbuka terhadap kinerja DPRD. Lebih lagi, saat itu situasi pandemi Covid-19 masih berlangsung.

Sebagai wakil rakyat, Bambang bukanlah seorang yang penakut. Hal ini terbukti ia lakukan ketika menyikapi  pandemi Covid-19 dengan memerintahkan agar angota dewan aktif memantau situasi Covid-19 di daerahnya. 

“‘Masing-masing Dewan harus membantu pemerintah daerah setempat dalam hal penindakan dan penanggulangan Corona. Jangan sampai rumah sakit menolak pasien yang terpapar Corona atau tidak,” kata Bambang 

Meski kemudian pada tahun 2021 setahun setelah pandemi Covid-19 berlangsung, Bambang harus beristirahat sejenak untuk perawatan lantaran terkena Covid-19. Padahal saat itu usia Bambang semakin menua dengan menginajk usia 66 tahun. 

Bersahaja Terhadap Rakyat dan Jurnalis

Bambang juga dikenal memiliki sifat yang sangat bersahaja terhadap jurnalis. Pada 2020 silam, Bambang pernah menjamu Forum Wartawan Pemprov & DPRD Jawa Tengah (FWPJT) dengan ramah dan sekaligus berharap jurnalis sebagai pengawal demokrasi. Selain itu ia juga berpesan agar FWPJT mengedepankan etika jurnalistik

“Jurnalis adalah salah satu pilar yang membangun demokrasi di Indonesia,” pesan Bambang.
 
Praktik Ojo Dumeh, bagi Bambang juga ia terapkan dalam berpakaian. Ia tak selalu suka memakai pakaian sipil harian dan pakaian sipil rapat, dan seringkali ia memakai pakaian yang lebih santai namun tetap sopan.  “Memang betul artinya kebiasaan, tapi selalu tertib juga dimana pakaian yang digunakan untuk rapat-rapat," ujarnya.

Menurut Bambang dengan cara berpakaian seperti itu lawan bicaranya tak segan kepadanya dan bisa menyampaikan komunikasi lebih lancar.  

Bambang  mengingat bahwa praktik Ojo Dumehnya telah ia terapkan sejak dirinya menjadi anggota maupun saat menjadi Ketua DPRD Kabupaten Semarang. Bambang konsisten enggan untuk menikmati fasilitas DPRD jika itu menyangkut kepentingan pribadinya.

“Ojo Dumeh kita jangan menikmati pelayanan, kalau kita selalu menikmati pelayanan kita menjadi sakit karena kita gak bergerak,” katanya

Bambang berpikir buat apa sombong menjadi anggota DPRD Jateng lantaran masa jabatan hanya bersifat sementara. 

“Sehingga saat menjabat seolah-olah sebagai anggota DPRD harus semua dilayani, bicara juga seenaknya, sehingga tertata komunikasi yang baik, ojo dumeh,” kata Bambang yang menggunakan masker hitam dengan menggunakan ojo dumeh.

Bambang yakin sifat Ojo Dumeh sangat bermanfaat agar terhindar penyakit post power syndrome atau sindrom pascakekuasaan. Penyakit ini sering dialami oleh orang yang menghilangkan kekuasaan.

“Tapi nanti ketika pakai-pakaian dinas itu terus suatu ketika gak pakai,terus pakaiannya cementel (digantung) di lemari, terus itu kita bisa gagap (dan mengatakan) dulu saya pernah (dan kemudian bercerita menjadi anggota DPRD),” katanya

*
Jejak Karir Politik
Dilansir dari wikipedia, Bambang Kusriyanto lahir pada 10 Desember 1955. 

Karir politiknya ia awali pada tahun 2004 dengan menjadi anggota DPRD Kabupaten Semarang. Karirnya mulai menanjak ketika ia pada tahun 2009 ditunjuk menjadi Ketua DPRD Kabupaten Semarang. 

Selama menjadi angota DPRD Kabupaten Semarang, ia pernah menyuarakan protes hasil pemilihan Bupati pada tahun 2005. Selain itu, ia juga pernah mengasih 5 rekomendasi terkait efektivitas penggunaan sejumlah kantor OPD dan persiapan rekrutmen dan verifikasi Guru Tidak Tetap (GTT) dan Pegawai Tidak Tetap (PTT).

Sikapnya sebagai anggota dewan dalam mewakili rakyat juga tak segan ia terapkan, misalnya ketika menangani konflik Kampung Rawa Ambarawa maupun menyurati Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk mengecek kelayakan RSUD Ungaran yang ia rasa masih janggal. 

Setelah tiga periode menjadi anggota dewan di Kabupaten Semarang, Bambang  kemudian berkarier di provinsi. Ia lantas dilantik menjadi Ketua DPRD Jateng periode 2019-2024.

Pada Minggu, 2 April 2023 pukul 17.00 di RSUD Ungaran, Bambang menghembuskan nafas terakhirnya. Ia meninggalkan seorang isteri bernama Diah Prianing dan ketiga anaknya bernama Bagus Suryokusumo, Asti Anugeraheni, Wismo Adikusumo [KJ*]

 

Jurnalis: Ulil Albab