KabarJawa.com — Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berkomitmen penuh memberikan ruang terhadap penyandang disabilitas.
Hal itu diwujudkan melalui kesiapan Jawa Tengah sebagai tuan rumah ajang Pekan Special Olympic Nasional (PeSOnas) 2022 yang baru kali pertama dihelat.
“Event PeSOnas ini merupakan kali pertama digelar, dan Jateng menjadi tuan rumah. Ini adalah wujud komitmen Pemprov Jateng terhadap penyandang disabilitas, yang selalu memberikan masukan dan ide-ide, bagaimana kita merespon saudara saudara kita penyandang disabilitas,” ucap Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno saat membuka Pameran PeSOnas 1, di halaman Kantor Gubernur Jateng, Senin (4/7).
Sekda menjelaskan, PeSOnas 1 ini diikuti sebanyak 2.100 atlet dan ofisial dari 23 provinsi. PeSOnas yang merupakan ajang pembinaan bagi atlet yang memiliki disabilitas intelektual (tunagrahita) ini, merupakan seleksi bagi atlet untuk dapat mewakili Indonesia pada Summer Olympic World Games (SOWG) di Berlin, Jerman 2023.
“Kita sadari bahwa yang diinginkan saudara-saudara kita penyandang disabilitas bukan belas kasihan, melainkan akses kemudahan kemandirian, akses-akses yang bisa mendukung penyandang disabilitas dapat melakukan aktivitas secara mandiri, nyaman, dan bisa berkontribusi bagi pembangunan di Jateng,” jelasnya.
Selain komitmen kepada disabilitas, Pemprov Jateng juga berupaya meningkatkan perekonomian masyarakat. Dari berbagai event pendukung yang digelar, pemerintah juga menyiapkan Pameran PeSOnas dengan menghadirkan berbagai produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Pameran produk UMKM yang diikuti oleh 60 peserta termasuk empat provinsi dari luar Jateng. Yakni Kalimantan Selatan, Bengkulu, DKI Jakarta, dan Jawa Timur.
Menurut sekda, pameran UMKM sangat tepat diselenggarakan pada event nasional sebagai sarana mempromosikan berbagai produk. Selain itu, Pameran PeSOnas diharapkan menjadi bagian dari pengembangan UMKM di Jateng baik secara fisik maupun teknologi informasi.
Sementara, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jateng, Arif Sambodo menyebut, berbagai produk khas daerah ditawarkan sebagai daya tarik bagi pengunjung.
Selain itu, beberapa wilayah seperti Semarang, dan Sragen juga memamerkan produk kerajinan karya penyandang disabilitas, seperti kerajinan berbahan kain perca dan limbah plastik, serta bermacam model kaca mata.
“Rekan-rekan disabilitas juga ada produk-produk UMKM yang tentunya tidak kalah dari kita,” katanya.