KabarJawa.com — Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Timur kembali menggelar debat publik untuk pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur yang akan bertarung dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2024. Acara yang digelar di Grand City, Surabaya, pada Minggu malam (3/11/2024) ini diharapkan mampu memberikan wawasan dan pertimbangan bagi masyarakat menjelang pemungutan suara pada 27 November 2024.
Ketua KPU Jawa Timur, Aang, menyatakan bahwa debat publik ini merupakan bagian dari upaya KPU dalam memastikan bahwa masyarakat memiliki akses langsung terhadap visi, misi, serta program dari para calon yang berkontestasi.
“Beberapa hal yang disampaikan para calon dalam debat ini diharapkan bisa memberikan wawasan dan menjadi bahan pertimbangan bagi masyarakat saat pemilihan nanti,” ujar Aang di sela-sela acara debat.
Debat publik kali ini mengusung tema besar “Tata Kelola Pemerintahan yang Efektif dan Inovatif serta Pelayanan Publik yang Inklusif untuk Keadilan Masyarakat Jawa Timur.” Melalui tema ini, KPU Jatim ingin memastikan bahwa para calon berfokus pada isu-isu tata kelola pemerintahan yang relevan dengan kebutuhan masyarakat saat ini. Tema ini dipilih mengingat tantangan yang semakin kompleks dalam pemerintahan daerah, terutama dalam hal inovasi tata kelola dan pelayanan publik yang lebih inklusif dan transparan.
Terdapat delapan subtema dalam debat kali ini, yaitu Budaya dan Birokrasi Modern, Inovasi dalam Tata Kelola Pemerintahan, dan Pelayanan Publik yang Transparan serta Inklusif. Topik lain mencakup Partisipasi Publik dan Pemberdayaan Masyarakat, Harmonisasi Produk Hukum Daerah, “Meaningful Participation,” dan Optimalisasi Kewenangan melalui Komunikasi dengan Pemerintahan Pusat dan Daerah.
Beberapa subtema yang juga dibahas adalah Tata Kelola yang Menghargai dan Melindungi Keberagaman serta Mitigasi Bencana dan Bantuan Sosial yang Berkeadilan. Ini menjadi perhatian khusus mengingat kondisi geografis Jawa Timur yang rentan terhadap bencana alam, sehingga menuntut kesiapan pemimpin daerah dalam menanggapi situasi darurat dan memberikan bantuan yang merata.
Ketua KPU Jatim, Aang, juga menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah mendukung dan mengamankan jalannya debat publik, terutama pihak kepolisian yang berperan aktif dalam memastikan keamanan selama acara berlangsung.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung terselenggaranya debat ini, khususnya pihak kepolisian yang memberikan pengamanan dari awal hingga akhir acara. Selain itu, kami juga berterima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam menyukseskan Pilgub 2024 di seluruh wilayah Jawa Timur,” ujar Aang.
Pilkada Jawa Timur 2024 diikuti oleh tiga pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur, yaitu:
- Luluk Nur Hamidah – Lukmanul Khakim: Pasangan ini mengusung visi untuk menciptakan pemerintahan yang inklusif dan melibatkan partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan. Luluk Nur Hamidah dikenal dengan pengalaman panjangnya dalam bidang pemberdayaan masyarakat, sementara Lukmanul Khakim memiliki latar belakang birokrasi yang kuat.
- Khofifah Indar Parawansa – Emil Elestianto Dardak: Pasangan petahana ini kembali maju dengan visi untuk melanjutkan berbagai program yang telah berjalan. Khofifah, yang saat ini masih menjabat sebagai gubernur, berkolaborasi dengan Emil, wakilnya, dalam menawarkan kelanjutan pembangunan berbasis masyarakat serta penguatan pelayanan publik di Jawa Timur.
- Tri Rismaharini – KH Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans): Tri Rismaharini, yang sebelumnya menjabat sebagai Menteri Sosial dan Wali Kota Surabaya, maju dengan visi untuk mengembangkan inovasi tata kelola pemerintahan dan meningkatkan inklusivitas pelayanan publik. Sementara, KH Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans, dikenal sebagai tokoh agama yang memiliki basis dukungan luas di kalangan masyarakat.
Menurut jadwal yang telah ditetapkan oleh KPU, pemungutan suara untuk Pilkada Serentak 2024 akan berlangsung pada 27 November 2024. Setelah pemungutan suara, proses penghitungan dan rekapitulasi hasil pemilu akan dilaksanakan mulai dari 27 November hingga 16 Desember 2024.
Selama masa rekapitulasi, KPU Jawa Timur akan melakukan penghitungan suara secara berjenjang, dari tingkat TPS, kecamatan, hingga kabupaten atau kota, sebelum akhirnya diakumulasikan di tingkat provinsi. Aang berharap proses ini dapat berjalan lancar dan sesuai jadwal, sehingga hasil pemilu dapat segera diketahui oleh masyarakat.
“Kami berharap semua pihak dapat mendukung proses rekapitulasi ini agar berlangsung dengan lancar dan transparan. Kami berkomitmen untuk menjaga integritas dan kredibilitas hasil pemilu ini,” pungkas Aang.
KPU Jawa Timur telah berupaya semaksimal mungkin untuk memastikan kelancaran seluruh rangkaian tahapan Pilgub 2024, mulai dari persiapan logistik hingga sosialisasi kepada masyarakat. Sosialisasi mengenai tahapan Pilkada, visi misi para calon, serta pentingnya partisipasi dalam pemilu, dilakukan secara intensif di berbagai wilayah di Jawa Timur. Hal ini bertujuan agar tingkat partisipasi masyarakat dalam Pilgub 2024 semakin meningkat.
Debat publik yang telah diselenggarakan ini merupakan salah satu langkah penting dalam proses sosialisasi, di mana masyarakat dapat mengenal lebih dekat para calon beserta program yang ditawarkan. Harapan besar disematkan kepada seluruh masyarakat Jawa Timur untuk aktif berpartisipasi dalam menentukan pemimpin yang akan membawa perubahan bagi provinsi ini selama lima tahun ke depan.
Dengan latar belakang dan komitmen yang berbeda dari masing-masing paslon, masyarakat diharapkan dapat menilai secara objektif dan cermat dalam memilih pemimpin yang mampu memberikan pelayanan terbaik serta memperjuangkan keadilan sosial di seluruh wilayah Jawa Timur. (Sarina)