SALATIGA – Komunitas Belajar Qaryah Thayyibah Salatiga menjadi salah satu tuan rumah Asia Pacific Theological Encounter Program (APTEP).
Wakil Ketua Bidang Program Qaryah Thayyibah, Mujab mengatakan, program Pertemuan Teologi Asia Pasifik (APTEP) itu digelar di tiga tempat berbeda sejak 4 Juni- 24 Juni.
Hal itu meliputi Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) atau Indonesian International Islamic University (IIIU), Jakarta pada 4-11 Juni. Lalu, di Pondok Pesantren Edi Mancoro dan Komunitas Belajar Qaryah Thayyibah di Salatiga, Jawa Tengah (11-17 Juni), dan Wisma PTPM Jl Sosrowijayan GT I No 112, Yogyakarta (17-24 Juni).
Dia menjelaskan, selama di Komunitas Belajar Qaryah Thayyibah Salatiga peserta yang berasal dari beberapa negara itu mempelajari nilai-nilai yang mendasari berdirinya Qaryah Thayyibah, baik nilai kearifan lokal, nilai kebangsaan hingga nilai-nilai Islam.
‘’Kemudian dilanjutkan dengan diskusi dan tukar pengalaman di daerah asal para peserta,’’ terangnya.
Selain itu, ada tukar pengalaman dengan para murid di komunitas belajar Qaryah Thayyibah mulai dari pemahaman keagamaan kepercayaan hingga praktik kemasyarakatan dan praktik pertanian dari negara masing masing.
‘’Program ini terlaksana atas kerja sama antara Jesuit Among Muslim in Asia (JAMIA) dan Loyola School of Theology (LST) dari Ateneo de Manila University,’’ katanya.
Mujab menjelaskan, program ini bertujuan untuk memberikan pengenalan singkat tentang agama Islam yang mencakup prinsip teologis dasar, sejarah, dan peradabannya.
Selain itu, kata dia, program ini juga akan mengeksplorasi beragam interpretasi teologis dan filosofis dari doktrin Islam dan hukum Islam, serta implikasinya terhadap dialog antara dua tradisi agama ini.(*)