KabarJawa.com — Menurut laporan yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah, kenaikan harga bawang merah menjadi salah satu penyumbang inflasi tertinggi pada bulan April 2024.
Bawang merah menempati posisi teratas sebagai komoditas yang paling berkontribusi terhadap inflasi, dengan andil sebesar 0,20 persen.
Data menunjukkan bahwa tingkat inflasi bulanan (m-to-m) Jawa Tengah pada bulan April 2024 mencapai 0,20 persen.
Di Pasar Tradisional Surtikanti, Semarang Utara, Kota Semarang, Jawa Tengah, harga beberapa komoditas kebutuhan pokok, termasuk bawang merah, masih bertahan pada level yang tinggi.
Hendro (28), seorang penjual di pasar tersebut, mengonfirmasi bahwa harga bawang merah masih sangat tinggi, berkisar antara Rp 58 hingga 60 ribu per kilogramnya.
Menurutnya, kenaikan harga tersebut signifikan dibandingkan dengan harga sebelumnya yang hanya Rp 28 ribu per kilogram.
Hendro menyatakan bahwa kenaikan harga ini telah terjadi selama satu bulan terakhir, namun dia tidak mengetahui penyebab pastinya.
Dia menyoroti bahwa harga bawang merah yang tinggi telah membuat pembeli, terutama pemilik warung makan, mengurangi jumlah pembelian mereka.
Banyak pembeli di pasar tersebut, yang mayoritas adalah pemilik warung makan, mengeluhkan kenaikan harga tersebut.
Sementara itu, Hendro juga mencatat bahwa harga cabai merah saat ini juga masih tinggi, mencapai Rp 57 ribu per kilogramnya.
Kenaikan harga cabai merah yang terus berlanjut telah menimbulkan dampak signifikan bagi para pedagang dan konsumen di pasar tersebut.