KabarJawa.com — Kombes Pol Irwan Anwar, Kapolrestabes Semarang, memberikan pernyataan terkait kejadian kerusuhan dalam Aksi May Day di depan gedung Gubernur Jawa Tengah (Jateng).
Aksi May Day sempat disertai dengan kericuhan antara massa aksi, terutama mahasiswa, dengan aparat keamanan.
Video yang beredar di media sosial menunjukkan situasi yang tegang, dengan anggota kepolisian terlibat dalam gesekan dengan massa aksi. Terlihat beberapa anggota polisi menggunakan tongkat dalam keadaan kacau.
Menurut Irwan, aksi May Day yang dilakukan oleh kelompok buruh tidak menimbulkan masalah serius atau konflik.
Namun, situasi memanas ketika kelompok mahasiswa bergerak ke depan Kantor DPRD Jateng.
Irwan menjelaskan bahwa anggota kepolisian telah memberikan himbauan kepada massa aksi namun tidak mendapatkan respons. Oleh karena itu, mereka menggunakan tindakan penyemprotan air.
Dalam keadaan tersebut, satu anggota Satsamapta Polrestabes Semarang, Aiptu Rudy, keluar dari formasi dan melakukan kontak fisik dengan salah satu pendemo dengan menggunakan tongkat.
Aiptu Rudy telah dipanggil oleh Propam Polda Jateng sebagai tindak lanjut atas kejadian tersebut.
Irwan juga menegaskan bahwa dalam video tersebut, ada beberapa anggota polisi lainnya yang melakukan pelanggaran.
Irwan mengungkapkan keprihatinannya atas tindakan kelompok massa aksi May Day Mahasiswa Semarang yang berpotensi memicu kerusuhan di beberapa tempat, termasuk penutupan jalur pantura dan pintu tol serta merusak gerbang kantor DPRD.
Dalam kesempatan itu, Irwan menghimbau agar mahasiswa yang ingin melakukan aksi tidak merugikan masyarakat.
Irwan menjelaskan bahwa hingga saat ini tidak ada laporan resmi terkait kejadian tersebut, hanya ada keluhan dari Pemerintah Kota terkait kerusakan fasilitas taman.
Meskipun mengakui adanya insiden, Irwan menegaskan bahwa tindakan yang dilakukan oleh anggotanya tidak mengakibatkan kerusakan yang serius.