News  

Jawa Tengah Siaga Kemarau: BPBD Temukan 3,2 Juta Hektar Lahan Rentan Kekeringan

Ilustrasi tanah pecah-pecah. (Foto: pixabay)

KabarJawa.com — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah mencatat bahwa sekitar 3,2 juta hektar lahan di provinsi tersebut rawan mengalami kekeringan. Daerah-daerah rentan tersebar di 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah.

Dengan memasuki musim kemarau yang diprediksi dimulai pada bulan Mei 2024, BPBD Jawa Tengah telah memetakan daerah-daerah rawan kekeringan.

Muhammad Chomsul, Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Jawa Tengah, mengungkapkan bahwa hampir seluruh wilayah kabupaten/kota memiliki potensi bahaya kekeringan dari tingkat sedang hingga tinggi.

“Total luas daerah rawan kekeringan di Provinsi Jawa Tengah mencapai 3.277.108 hektar dan termasuk dalam kategori tinggi,” ungkap Chomsul pada Sabtu, 11 Mei 2024.

Dikutip dari Beritajateng.tv, Chomsul menambahkan bahwa saat ini provinsi tersebut sedang menghadapi kemarau yang berpotensi meningkatkan kejadian kekeringan. BPBD Jawa Tengah telah menyiapkan langkah-langkah mitigasi untuk menghadapi ancaman tersebut.

Dia juga memberikan beberapa langkah yang dapat diambil masyarakat untuk mengurangi dampak kekeringan, seperti penggunaan air secara hemat dan penanaman pohon di sekitar rumah.

“Selain itu, pembuatan waduk yang sesuai dengan kondisi lingkungan dapat menjadi solusi, karena berfungsi sebagai penampung air dengan kapasitas yang besar,” tambah Chomsul.

Chomsul juga menekankan pentingnya peningkatan daerah resapan air dan perlindungan terhadap sumber air bersih yang tersedia. Dia menyoroti pentingnya konservasi air dan perlunya ketersediaan air bersih terjamin.

BPBD Jawa Tengah juga telah menyiapkan truk tangki air bersih yang tersebar di berbagai wilayah. Ini bertujuan untuk mendistribusikan air bersih ke daerah-daerah yang mengalami kekeringan.

“Ada 62 unit truk tangki yang disiagakan di beberapa wilayah di Jawa Tengah, sehingga ketika terjadi kekeringan, pasokan air bersih dapat segera diantarkan,” jelasnya.

Selain kekeringan, Chomsul juga menyoroti ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Hampir semua wilayah di Jawa Tengah memiliki potensi bahaya karhutla dari tingkat rendah hingga tinggi.

“Total luas wilayah yang berpotensi terjadi karhutla di Jawa Tengah mencapai 963.331 hektar,” tambahnya.