KabarJawa.com — Pasar modal di Yogyakarta menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dengan jumlah investor saham yang terus meningkat. Data terbaru yang dikeluarkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Yogyakarta menunjukkan bahwa jumlah investor retail atau perseorangan di wilayah ini mencapai 216.798 orang pada September 2024. Tidak hanya itu, total transaksi yang tercatat pada periode Januari hingga September 2024 mencapai angka fantastis sebesar Rp20,6 triliun, yang berarti rata-rata transaksi bulanan mencapai Rp2,2 triliun.
Kepala Kantor Perwakilan BEI Yogyakarta, Irfan Noor Riza, menyatakan bahwa peningkatan jumlah investor di Yogyakarta adalah hasil dari program edukasi pasar modal yang gencar dilakukan oleh BEI dan berbagai pihak terkait. Ia menambahkan bahwa salah satu upaya utama dalam meningkatkan kesadaran investasi adalah melalui acara edukasi seperti Capital Market Summit & Expo (CMSE) 2024 yang baru saja berlangsung di Yogyakarta pada 7–9 November 2024.
“Edukasi sangat penting untuk mendorong lebih banyak masyarakat berinvestasi. Salah satu cara efektif untuk itu adalah melalui penyelenggaraan acara seperti CMSE 2024 yang dapat memberikan pemahaman lebih mendalam tentang pasar modal kepada masyarakat,” ujar Irfan dalam wawancaranya pada Jumat, 8 November 2024.
Capital Market Summit & Expo (CMSE) 2024 yang diadakan di Yogyakarta, pada dasarnya bertujuan untuk menjadi one stop service bagi masyarakat yang ingin mendapatkan informasi tentang dunia investasi di pasar modal. Tema acara tahun ini, #AkuInvestorSaham, mengangkat pesan tentang kebanggaan, inklusivitas, dan kemajuan, dan bertujuan untuk memperkenalkan pasar modal sebagai jalan menuju kemandirian finansial bagi masyarakat.
“Acara seperti ini memberikan akses informasi kepada masyarakat tentang bagaimana mereka dapat terlibat dalam pasar modal. Terutama, kami ingin memperkenalkan potensi pasar modal Indonesia yang semakin inklusif, tidak hanya untuk investor besar, tetapi juga bagi individu atau UMKM yang ingin berkembang,” lanjut Irfan.
Acara CMSE 2024 diharapkan dapat menarik lebih banyak masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal. Salah satu tujuan utama dari acara ini adalah untuk memberikan edukasi bagi calon investor dan memfasilitasi UMKM yang berminat untuk mempelajari lebih lanjut tentang proses Initial Public Offering (IPO) atau penawaran umum perdana saham.
“Tidak hanya bagi investor, CMSE 2024 juga menyediakan berbagai informasi dan peluang bagi UMKM yang ingin mengakses pendanaan melalui pasar modal,” imbuh Irfan. Melalui acara ini, diharapkan semakin banyak pelaku UMKM yang dapat memanfaatkan pasar modal untuk mengembangkan bisnis mereka.
CMSE 2024 menghadirkan berbagai seminar, talk show, dan expo yang mengusung topik-topik terkini dan relevan. Salah satu seminar utama yang diselenggarakan membahas arah investasi di era kabinet baru. Selain itu, acara ini juga menyelenggarakan sesi spesial seperti “Gamers Talk” yang menargetkan generasi muda yang akrab dengan dunia e-sport, dan “Financial for Parenting” yang mengajarkan orang tua bagaimana mengenalkan investasi kepada keluarga mereka.
“Melalui seminar-seminar ini, kami berharap bisa memberikan bekal pengetahuan yang bermanfaat bagi investor maupun calon investor tentang pasar modal dan pentingnya investasi untuk perencanaan keuangan jangka panjang,” ujar Jeffrey Hendrik, Direktur Pengembangan BEI.
Selain seminar, CMSE 2024 juga menghadirkan 16 gerai UMKM yang merupakan binaan IDX Incubator bekerja sama dengan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) dan Kementerian UMKM. Gerai ini bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi UMKM yang ingin memperkenalkan produk mereka kepada investor dan masyarakat luas.
Direktur Utama BEI, Iman Rachman, menyampaikan bahwa tema #AkuInvestorSaham tidak hanya mengajak masyarakat untuk berinvestasi, tetapi juga mengedepankan kebanggaan dan keterbukaan terhadap perkembangan pasar modal Indonesia. “Pasar modal memiliki potensi besar untuk meningkatkan kemandirian finansial bagi setiap individu. Selain itu, investasi juga berkontribusi pada perekonomian negara,” ujar Iman.
CMSE 2024 merupakan rangkaian dari peringatan 47 tahun aktifnya kembali pasar modal Indonesia. Acara ini diselenggarakan secara hibrida, menggabungkan expo luring dengan seminar daring yang disiarkan langsung di YouTube Indonesia Stock Exchange. Dengan demikian, masyarakat yang tidak bisa hadir langsung di lokasi tetap dapat mengikuti kegiatan secara daring.
“Dengan penyelenggaraan acara ini, kami berharap bisa menginspirasi lebih banyak orang untuk terlibat dalam pasar modal dan memperkenalkan pentingnya investasi sebagai salah satu sarana untuk mencapai kemandirian finansial,” tambah Iman.
CMSE 2024 menjadi momentum yang penting bagi BEI dalam mendorong lebih banyak orang untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia. Saat ini, jumlah investor saham di Indonesia telah mencapai lebih dari 14 juta Single Investor Identification (SID), dan angka ini diprediksi akan terus bertambah seiring dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya investasi.
“Pasar modal Indonesia sudah semakin inklusif dan menawarkan berbagai peluang bagi investor dari berbagai latar belakang, termasuk UMKM yang ingin mengakses pendanaan melalui pasar modal,” ujar Iman.
Penyelenggaraan CMSE 2024 juga mengedepankan keterbukaan informasi bagi masyarakat terkait berbagai produk investasi yang tersedia di pasar modal. Pengunjung yang hadir secara langsung dapat mengikuti seminar, talk show, dan diskusi panel yang membahas berbagai topik terkini. Selain itu, mereka juga dapat mengunjungi lebih dari 80 booth yang dihadirkan oleh berbagai institusi seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK), perusahaan efek, manajer investasi, dan UMKM.
Dengan semakin berkembangnya pasar modal dan jumlah investor yang terus meningkat, diharapkan Indonesia dapat menjadi salah satu negara dengan tingkat partisipasi pasar modal tertinggi di dunia, yang pada gilirannya dapat berkontribusi pada pembangunan ekonomi yang lebih stabil dan berkelanjutan.
Dengan dukungan berbagai pihak, termasuk BEI, OJK, dan pemerintah, diharapkan CMSE 2024 dapat menjadi salah satu pendorong utama untuk memajukan pasar modal Indonesia, serta membantu masyarakat mencapai kemandirian finansial melalui investasi yang cerdas dan menguntungkan. (Sarina)