News  

Gubernur Jateng Perjuangkan Asuransi 151.457 Nelayan Kecil

KabarJawa.com — Program asurasi nelayan (Asnel) yang digencarkan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mampu memberikan rasa aman bagi nelayan. Tercatat, sejak pengguliran program Asnel Jateng dan Bantuan Premi Asuransi Nelayan (BPAN) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sejak 2016- 2022, total 151.457 orang nelayan kecil ter-cover asuransi.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Jateng, Fendiawan Tiskiantoro mengatakan, pihaknya mencatat program asuransi nelayan Jateng dari Pemprov Jawa Tengah  ini sudah berjalan sejak 2019 dan BPAN dari KKP berjalan dari 2016-2019. Total sudah ada ratusan ribu orang nelayan bisa mendapatkan asuransi.

“Jadi kalau yang ter-cover (asuransi nelayan) dari pusat tahun 2016-2019 sebanyak 111.457 ribu orang, dari provinsi tahun 2019-2022 sebanyak 40.000 nelayan, terdiri dari 2019 ada 10 ribu, di tahun 2020 hingga 2021 kita jadikan satu yaitu 20 ribu orang, di tahun 2022 kita targetkan 10 ribu orang juga. Total seluruhnya sudah 151.457 ribu orang,” pungkasnya, Kamis (1/9).

Dari asuransi yang teralokasikan dari APBD tersebut, menurutnya, sudah ada nelayan yang terbayar klaimnya. Dengan proses pengurusan asuransi sekitar sepekan sejak masuknya laporan. Setelah sebelumnya, pemerintah provinsi terlebih dulu mendapat laporan dari pemerintah kabupaten/kota asal nelayan.

“Teknis pencairan asuransi, nantinya lapor ke kabupaten/kota, baru ke provinsi dan nanti dengan pihak penyedia asuransinya akan diproses. Cepat kok. Laporan tidak sampai seminggu. Alhamdulillah selama ini berjalan dengan baik,” bebernya.

Hal itu merupakan upaya Pemprov untuk membantu nelayan kecil. Bahkan, dia menilai program tersebut belum ada di provinsi lain. Oleh karenanya, Fendi menyebut, program asuransi merupakan terobosan atau inovasi perlindungan bagi nelayan. Dengan sumber anggaran berasal dari APBD.

Dia menuturkan, program itu sudah berjalan sejak 2019 dengan nelayan yang tercover pada tahun itu 10 ribu orang. Jumlah APBD yang dianggarkan pada 2022 juga bernilai sama. Sebelumnya saat pandemi, program tersebut terpaksa berjalan dengan cara digabung antara 2020 dan 2021.

“Rencana tahun ini Rp1 miliar di tahun 2022, jumlah (asuransi) Rp100 ribu per nelayan. Tahun kemarin itu Rp175 ribu. Total tahun kemarin (2020 dan 2021) Rp3,5 miliar. Tahun sekarang terbatas 10 ribu, nanti Rp1 miliar,” ucapnya.

Sedangkan untuk program di tahun 2022, terang Fendi, masih berlangsung dan sudah muncul pemenang lelangnya. Kemungkinan proses yang akan berjalan adalah tahapan perlengkapan dokumen pemenang lelang. Setelah itu, pihaknya akan segera mengumumkannya jika semua proses telah selesai.

Tidak hanya itu, ia menjelaskan bahwa total nelayan di Jateng terbaru yaitu 171.248 orang. Sebagian besar nelayan itu berasal dari pesisir pantai utara dan lainnya dari pesisir pantai selatan.

“Termasuk dari mereka adalah nelayan perairan umum darat (PUD) seperti waduk, danau, dan sungai,” jelasnya.