News  

Gawat, Lebih dari 58.000 Warga Banyumas Pengangguran

Peningkatan Angka Pengangguran di Kabupaten Banyumas Tahun 2023 (Foto Ilustrasi)

KabarJawa.com — Angka pengangguran di Kabupaten Banyumas pada tahun 2023 mengalami peningkatan yang mencemaskan. Hal ini menjadi salah satu tantangan yang harus dihadapi oleh Pemerintah Kabupaten Banyumas.

Pasalnya, tingkat pengangguran ini memiliki hubungan erat dengan tingkat kemiskinan yang ada. Sementara itu, fokus utama Pemerintah Kabupaten Banyumas adalah menangani kemiskinan ekstrem.

“Menurut data dari BPS, jumlah pengangguran pada tahun 2022 mencapai 52.000 orang, dan pada tahun 2023 meningkat menjadi 58.000 orang,” ungkap Kepala Dinas Ketenagakerjaan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah (Dinakerkop UKM) Banyumas, Wahyu Dewanto, pada Rabu (01/05/2024).

Dia berharap, pada tahun 2024 ini, jumlah pengangguran dapat ditekan. Saat ini, Dinas sedang melakukan pendataan secara detail untuk mendapatkan gambaran yang akurat.

“Kami melakukan pendataan secara detail hingga tingkat RT dan RW agar dapat mengidentifikasi dengan lebih baik,” tambahnya.

Dikutip dari Serayunews, Salah satu langkah untuk mengurangi angka pengangguran adalah melalui program pelatihan keterampilan. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan potensi masyarakat untuk memperoleh pekerjaan atau memulai usaha sendiri.

“Kami memiliki berbagai program pelatihan untuk meningkatkan keterampilan,” lanjutnya.

Sementara itu, jumlah buruh di Kabupaten Banyumas saat ini mencapai sekitar 60.000 orang, sedangkan jumlah perusahaan dari skala kecil hingga besar hanya sebanyak 1.200.

Masalah lain yang dihadapi adalah adanya sekitar 30.000 warga yang hidup dalam kemiskinan ekstrem di Banyumas. Dinakerkop UKM juga memiliki tanggung jawab untuk berkontribusi dalam upaya mengentaskannya.

Wahyu Dewanto menambahkan bahwa pihaknya selalu menghargai peran dan kontribusi para buruh sebagai bagian dari OPD yang berurusan dengan tenaga kerja. Oleh karena itu, dalam rangka memperingati Hari Buruh Sedunia, Dinakerkop UKM mengadakan kegiatan apresiasi untuk mereka.

“Kegiatan ini bertujuan untuk mengapresiasi kontribusi para buruh dan juga sebagai alternatif positif dari demonstrasi yang sering terjadi. Kami mengubah konsep Hari Buruh menjadi hari untuk memberikan penghargaan, karena selama ini para buruh telah menjalankan tugas mereka dengan baik,” tandasnya.