News  

Festival Bakmi Terbesar di Indonesia Kembali Digelar: Tirta Lie’s Noodle Festival 2024 Hadir di Sleman City Hall

Sleman City Hall (SCH) kembali menghadirkan Festival bakmi terbesar di Indonesia, Tirta Lie’s Noodle Festival 2024./Ist

KabarJawa.com — Kabar menggembirakan datang untuk para pecinta kuliner, khususnya penikmat bakmi. Tirta Lie’s Noodle Festival 2024, yang telah dikenal sebagai festival bakmi terbesar di Indonesia, kembali hadir di Sleman City Hall (SCH) mulai dari tanggal 25 hingga 29 September 2024. Festival ini sudah memasuki tahun ketiga penyelenggaraannya dan menjadi agenda tahunan yang selalu dinantikan.

Acara ini menjadi surga bagi para pencinta mie dengan kehadiran lebih dari 33 pedagang bakmi dari berbagai daerah di Indonesia. Dari bakmi Jawa yang memiliki cita rasa gurih, bakmi godog khas Bandung yang kuahnya lezat, hingga bakmi karet Medan yang kenyal, semua bisa ditemukan di sini. Setiap jenis bakmi menyuguhkan cita rasa autentik yang mampu menggoyang lidah para pengunjung.

Tirta Lie, sang penggagas festival, menyampaikan dalam sambutannya bahwa festival ini diadakan sebagai bagian dari usahanya untuk memperkenalkan kekayaan kuliner berbahan dasar mie di Indonesia kepada masyarakat. “Selain menampilkan Mie Jawa yang sudah populer, festival ini juga menghadirkan beragam varian mie dari daerah seperti Bangka, Aceh, Kalimantan, dan masih banyak lagi,” kata Tirta Lie saat membuka acara di SCH, Rabu (25/9/2024).

Festival ini pertama kali digelar pada tahun 2022 dan terus berkembang menjadi salah satu ajang kuliner paling bergengsi di Indonesia. Menurut Tirta, sejak awal penyelenggaraan, festival selalu berhasil menarik perhatian masyarakat, terutama pecinta bakmi, dan kali ini diharapkan bisa menghadirkan pengalaman kuliner yang lebih menarik. “Kami ingin memberikan ruang bagi para penggemar bakmi untuk mengeksplorasi berbagai rasa bakmi dari seluruh Nusantara,” tambah Tirta.

Selain mencicipi berbagai jenis bakmi, festival ini juga menyajikan serangkaian kegiatan menarik yang dapat dinikmati oleh pengunjung dari berbagai kalangan. Di antaranya adalah lomba makan bakmi yang selalu dinanti setiap tahun, di mana peserta akan berlomba menghabiskan bakmi dalam waktu singkat. Tidak ketinggalan, ada penampilan musik live dan berbagai games interaktif yang akan menambah semarak suasana festival.

“Festival ini tidak hanya menjadi ajang untuk menikmati kuliner, tapi juga hiburan yang menarik bagi seluruh keluarga. Dengan berbagai kegiatan seru, pengunjung tidak hanya datang untuk makan, tetapi juga menikmati suasana festival yang penuh kegembiraan,” ungkap Tirta.

Festival ini juga menjadi wadah yang penting bagi para pelaku UMKM kuliner, terutama mereka yang bergerak di bidang olahan mie. Dengan melibatkan lebih dari 33 pedagang bakmi dari kota-kota besar, festival ini membuka peluang besar bagi para pedagang untuk mempromosikan produk mereka ke pasar yang lebih luas. Beberapa pedagang yang sebelumnya hanya dikenal secara lokal, kini memiliki kesempatan untuk memperkenalkan bakmi khas daerah mereka kepada ribuan pengunjung.

Menurut Rina Susanti, salah satu pedagang bakmi dari Bangka yang berpartisipasi dalam festival ini, acara seperti ini sangat membantu mengangkat bisnisnya. “Ini tahun kedua kami ikut festival ini, dan respons pengunjung sangat positif. Selain penjualan yang meningkat, kami juga bisa memperkenalkan bakmi Bangka yang khas kepada lebih banyak orang,” ujarnya.

Pengunjung yang hadir pun memberikan tanggapan positif terkait penyelenggaraan Tirta Lie’s Noodle Festival 2024. Dwi Haryanto, seorang pecinta kuliner asal Yogyakarta, mengaku sudah menantikan festival ini sejak tahun lalu. “Saya datang setiap tahun karena festival ini menghadirkan banyak jenis bakmi yang jarang saya temui. Mencicipi berbagai varian bakmi dari berbagai daerah adalah pengalaman yang selalu saya tunggu,” kata Dwi.

Sementara itu, Maya Kartika, seorang pengunjung dari Surabaya, mengaku terkesan dengan pilihan bakmi yang tersedia. “Saya suka bakmi karet Medan yang teksturnya kenyal. Ini pertama kalinya saya mencicipi bakmi tersebut, dan rasanya luar biasa,” ujarnya.

Festival ini juga menjadi ajang bagi pengunjung untuk mengenal lebih dalam tentang kekayaan kuliner Nusantara yang berbasis mie. “Melalui festival ini, kami tidak hanya mencicipi makanan, tetapi juga belajar tentang keberagaman kuliner Indonesia. Setiap mie punya cerita dan sejarah yang menarik,” kata Maya.

Dengan berbagai jenis mie yang dipamerkan, Tirta berharap festival ini dapat menjadi sarana untuk melestarikan kuliner tradisional Indonesia. “Melalui festival ini, kita tidak hanya menikmati makanan, tetapi juga melestarikan tradisi kuliner kita. Setiap mie yang hadir di festival ini membawa kekayaan budaya masing-masing daerah, dan inilah yang membuat kuliner Indonesia begitu istimewa,” jelas Tirta dalam penutupan sambutannya.