Kabarjawa.com — Nilai ekspor provinsi Jawa Timur pada Maret 2022 meningkat mencapai USD 2,17 miliar. Nilai ini terdiri dari ekspor non migas USD 2,09 miliar dan ekspor migas 77,09 juta. Demikian data yang dirilis BPS Jawa Timur (18/4/2022).
Jika dibandingkan pada bulan Maret 2021, maka nilai ekspor Jawa Timur bulan Maret 2022 meningkat 8,12%. Hal ini indikasi geliat perekonomian di provinsi Jawa Timur sedang bergerak maju, meskipun pandemi Covid masih ada. Jawa Timur rata-rata dalam kasus Covid-19 menduduki provinsi posisi keempat tertinggi setelah Jakarta, Jabar dan Jateng.
Nilai ekspor dari Jawa Timur sebagian besar adalah produk-produk non migas dengan 5 urutan terbesar adalah lemak dan minyak hewan/nabati, tembaga, perhiasan dan permata, kayu dan barang dari kayu, bahan kimia organik.
Sementara itu nilai impor yang masuk ke Jawa Timur juga naik, mencapai USD 3,05 miliar pada Maret 2022. Nilai ini meningkat 29,54% jika dibandingkan dengan Maret 2021.
Tingginya nilai impor jika dibandingkan dengan nilai ekspor, maka provinsi Jawa Timur masih mengalami defisit neraca perdagangan sebesar USD 884,29 juta.
Dan jika dilihat 5 besar barang yang diimpor, urutannya adalah perhiatan/permata, pupuk, mesin-mesin/pesawat mekanik, plastik dan barang dari plastik, gandum-ganduman. Maka terlihat impor yang masuk umumnya adalah barang konsumsi. Ini masih menjadi pekerjaan rumah Pemerintah Provinsi Jawa Timur bagaimana membuat neraca perdagangan surplus dan barang impor yang masuk lebih banyak barang produksi.