KabarJawa.com — Seluruh camat dan kepala desa diminta untuk memantau kondisi tanggul. Apabila ada indikasi kebocoran, diminta untuk segera ditandai, sehingga bisa langsung ditambal.
Hal itu disampaikan Bupati Kudus HM Hartopo saat meninjau tanggul sungai di Dukuh Jawik RT 02/RW 05 Desa Pladen Kecamatan Jekulo, Jumat (21/1/). Menurutnya, kalau kebocoran tanggul tidak segera ditangani, akan menyebabkan kebocoran yang awalnya sedikit akan terkikis air sungai, sehingga kebocoran tersebut menjadi melebar.
“Kami sudah meminta kepala desa dan camat untuk menyisir tanggul. Jadi kalau ada yang bocor bisa langsung ditambal. Mohon setiap desa bisa menata tanggulnya masing-masing,” tegas bupati.
Disampaikan, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) untuk perbaikan talud, tanggul, dan normalisasi sungai.
“Kami sudah meminta BBWS untuk normalisasi sungai. Banyak sungai di Kudus yang dangkal dan rawan banjir. Nanti juga ada perbaikan tanggul, kalau bisa ditinggikan lagi,” ucapnya.
Terkait jebolnya tanggul sungai di Dukuh Jawik RT 02 RW 05 Desa Pladen Kecamatan Jekulo, bupati meminta, agar batu dan ban yang digunakan untuk menambal tanggul tersebut, dapat diganti dengan sak berisi pasir atau tanah, supaya lebih kuat.
“Kalau pakai ban dan batu, kesannya memang rapi dan bagus, tapi rawan jebol. Nanti rumah warga jadi tergenang lagi,” ungkapnya.
Diketahui, sebelumnya warga dan relawan telah menambal tanggul menggunakan ban dan batu. Satu unit alat berat juga telah dikerahkan untuk mengurug tanah menancapkan tiang pancang dari bambu.