KabarJawa.com — Sebanyak 10 destinasi wisata di kawasan Dieng diusulkan ke United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO), untuk menjadi warisan geologi dan geosite sebagai bagian dari Geopark Dieng. Usulan tersebut diajukan bersama dengan 13 lokasi di Kabupaten Banjarnegara.
Demikian disampaikan Bupati Wonosobo, pada Pembukaan Diklat Pengenalan Geopark bagi Masyarakat, di Hotel Dafam, Senin (6/6).
Kesepuluh lokasi tersebut, beber bupati, adalah Telaga Menjer, Kompleks Telaga Warna, Telaga Cebong, Bukit Sikunir, Gunung Api Pakuwaja, Bukit Prambanan, Gunung Seroja, Gunung Bisma, Bukit Sidede, dan Tuk Bimo Lukar, yang selanjutnya diusulkan ke UNESCO.
Menurut Afif, pengelolaan Geopark Dieng membutuhkan sinergi dan kolaborasi yang kuat antarpelaku wisata dengan kelompok sadar wisata (Pokdarwis).
Selain itu, perbaikan sarana dan prasarana di seluruh lokasi wisata, diharapkan dapat menjadi magnet kuat bagi wisatawan.
Tak kalah penting, Afif menambahkan, perlu adanya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pelestarian alam. Bupati berharap Geopark Dieng kelak menjadi pusat edukasi dan ekonomi, dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal.
“Saya harap pembangunan Geopark Dieng ini, menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian alam, serta memperkuat rasa cinta tanah air,” pintanya
Senada, Koordinator Penyelenggaraan dan Prasarana Pengembangan SDM Geominerba, Ade Hidayat, menekankan, masyarakat sebagai aktor utama dalam upaya pelestarian dan pengembangan ekonomi kawasan Geopark didorong dapat mempersiapkan diri, mulai dari perencanaan pelaksanaan sampai tahap pengelolaannya.