KabarJawa.com — Bupati Semarang, Ngesti Nugraha, mengimbau seluruh pemangku kepentingan untuk mendukung pencapaian predikat Kabupaten Semarang Sehat pada tahun 2025. Ia juga mendorong segenap pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk bekerja keras sesuai tugas pokok dan fungsi masing-masing dalam mewujudkannya.
Hal tersebut disampaikannya usai mengukuhkan Tim Pembina Kabupaten Semarang Sehat di Gedung Serba Guna Alun-Alun Bung Karno, Kalirejo, Ungaran Timur, pada Selasa pagi (10/9/2024). Menurutnya, pelayanan kesehatan yang komprehensif harus didukung oleh semua OPD. Tak hanya itu, pelayanan tersebut juga harus melibatkan pemerintah desa hingga kader PKK di tingkat desa.
“Persoalan stunting menjadi salah satu fokus utama kami. Selain itu, pembenahan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) juga harus terus dipercepat,” tegasnya.
Ia mengungkapkan, pada tahun 2024 akan diperbaiki sekitar 3.100 RTLH dengan berbagai sumber pendanaan. Selain itu, upaya penurunan angka kasus stunting terus dilakukan. Hasilnya, angka stunting saat ini berada di kisaran 3,6 persen, menjadikan Kabupaten Semarang sebagai daerah dengan peringkat kedua terendah kasus stunting se-Jawa Tengah, setelah Kota Semarang.
“Pelayanan jaminan kesehatan juga telah mencapai 99 persen atau berstatus Universal Health Coverage. Ini memudahkan warga untuk mengakses jaminan kesehatan dalam hitungan menit,” ujarnya dengan bangga.
Ketua Tim Pembina Kabupaten Semarang Sehat, M Muslih, menjelaskan bahwa pihaknya akan memperkuat konsolidasi antar-OPD dan pemangku kepentingan lainnya guna mencapai standar kabupaten sehat. Dengan anggota tim yang terdiri dari para kepala OPD, diharapkan komunikasi lintas instansi dapat berjalan lebih efektif.
“Kami berharap, pada penilaian tahun 2025 nanti, penghargaan Swasti Saba untuk Kabupaten Sehat dari pemerintah pusat dapat diraih,” tuturnya.