News  

Angka Stunting di Kabupaten Rembang Turun Tajam, Mencapai 19,5%

Mochamad Hanies Cholil Barro’, dalam pertemuan evaluasi intervensi spesifik stunting di aula Bappeda Rembang

KabarJawa.com — Kabupaten Rembang berhasil mencatat pencapaian yang luar biasa dalam penurunan angka stunting pada tahun 2023. Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, angka stunting di Kabupaten Rembang mengalami penurunan signifikan sebesar 4,8 persen, dari 24,3 persen pada 2022 menjadi 19,5 persen pada 2023.

Wakil Bupati Rembang, Mochamad Hanies Cholil Barro’, menyampaikan hal tersebut pada pertemuan evaluasi intervensi spesifik stunting di Aula Bappeda kabupaten setempat pada Selasa (7/5/2024). Menurutnya, penurunan tersebut adalah hasil dari kerja keras Pemerintah Kabupaten Rembang dan bukti keseriusan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) bersama pihak-pihak terkait.

“Masih banyak strategi yang harus kita terapkan, ini membutuhkan komunikasi dan kolaborasi dari OPD yang terlibat dalam bidang intervensi ini. Kami juga telah memberikan PMT (Pemberian Makanan Tambahan) kepada balita melalui kerjasama yang baik dengan berbagai pihak,” ujarnya.

Namun demikian, lanjutnya, masih terdapat 579 balita di Kabupaten Rembang yang mengalami stunting, khususnya di wilayah kerja Puskesmas Sarang 2 dengan angka stunting 23,1 persen, diikuti Puskesmas Pamotan 18,9 persen, dan Puskesmas Sulang 18,3 persen.

“Walaupun demikian, secara keseluruhan, kita telah melewati batas minimal prevalensi stunting sebesar 14 persen yang telah ditetapkan. Ini merupakan pencapaian bagi kita menurut Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2024,” jelasnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang, dr. Ali Syofii, menyatakan bahwa rapor angka stunting di Kabupaten Rembang cukup baik. Dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah, sebanyak 17 mengalami peningkatan angka stunting, sehingga pencapaian Rembang patut diapresiasi.

“Rembang termasuk daerah yang berhasil menurunkan angka stunting, sementara angka stunting di Jawa Tengah saat ini mencapai 20,6 persen. Kami kini berada di bawah rata-rata Jawa Tengah dengan angka 19,5 persen,” ungkapnya.

Dia optimis bahwa jika momentum penurunan angka stunting di Kabupaten Rembang terus berlanjut, target pemerintah pusat untuk mencapai angka stunting 14 persen pada tahun 2024 bukanlah hal yang tidak mungkin.

“Kami hanya memerlukan penurunan sekitar 5,5 persen lagi untuk mencapai target tersebut. Dengan kerja keras kita, saya yakin semua bisa tercapai,” pungkasnya.