Agro Edu Wisata Banjarharjo, Pusat Pengembangan Kelengkeng di Kulon Progo

Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X pada Selasa (03/09) di Lapangan Kalurahan Banjarharjo, Kalibawang, Kulon Progo.

KabarJawa.com — Agro Edu Wisata Banjarharjo diproyeksikan akan menjadi penghasil buah kelengkeng terbesar di Kulon Progo pada tahun 2026. Diperkirakan, setiap pohon akan menghasilkan setidaknya 20 kg buah dalam sekali panen.

Agro Edu Wisata ini diresmikan oleh Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, pada Selasa (03/09) di Lapangan Kalurahan Banjarharjo, Kalibawang, Kulon Progo. Dalam acara peresmian tersebut, Sri Sultan turut menanam bibit kelengkeng bersama dengan jajaran pejabat Pemda DIY lainnya.

Menurut Sri Sultan, program Agro Edu Wisata ini akan membawa dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat, terutama karena lahan yang digunakan adalah tanah kalurahan. Ini mencerminkan upaya pembangunan dan pertumbuhan ekonomi yang dimulai dari tingkat akar rumput.

“Kalurahan memang harus menyediakan fasilitas untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Bagaimana caranya? Salah satunya adalah dengan pemanfaatan tanah kalurahan, dan ini didukung oleh Dana Keistimewaan,” ungkap Sri Sultan.

Sri Sultan juga menekankan bahwa Dana Keistimewaan kini lebih luas cakupannya, diperuntukkan bagi masyarakat yang siap dan mampu memanfaatkannya. Tujuan utama adalah untuk mendorong pertumbuhan dan perkembangan kesejahteraan masyarakat, khususnya melalui sektor pertanian dan peternakan.

Suwandi, Carik Kalurahan Banjarharjo, Kalibawang, menjelaskan bahwa Edu Agro Wisata ini dibangun di atas lahan kalurahan seluas 6 hektar. Pendanaan proyek ini berasal dari dua sumber, yakni Dana Keistimewaan dan Dana Desa.

“Kami berharap pada tahun 2026, Bapak Gubernur bisa hadir untuk panen perdana di kebun kelengkeng ini. Kami menghitung, satu pohon minimal akan menghasilkan 20 kilogram, dikalikan 1.170 pohon. Kami memohon doa dan dukungannya agar ekonomi di Banjarharjo dapat terus berkembang,” ujar Suwandi.

Penanaman ini melibatkan warga kalurahan Banjarharjo dengan dukungan tenaga ahli dari Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo melalui DPP Kalibawang. Suwandi optimis bahwa pada tahun 2026, Banjarharjo akan menjadi sentra produksi kelengkeng terbesar di Kulon Progo.