KabarJawa.com- “Inside Out 2” mengajak penonton kembali ke dalam pikiran Riley, yang kini berusia remaja dan dihadapkan pada tantangan yang lebih kompleks. Setelah pindah ke kota baru, Riley mengalami perubahan besar dalam hidupnya. Dia perlu menyesuaikan diri dengan lingkungan baru, teman-teman baru, dan tekanan sosial yang belum pernah dialaminya sebelumnya. Dalam pemikiran Riley, emosi yang sudah dikenal Joy, Sadness, Anger, Fear, dan Disgust – bersatu kembali untuk membantunya melewati perjalanan ini. Ketika Riley memasuki masa remaja, perasaannya semakin kompleks. Joy, yang selalu berusaha menciptakan momen bahagia, berjuang untuk mempertahankan optimisme di tengah ketidakpastian. Kesedihan, di sisi lain, mulai menyadari bahwa emosi lain juga perlu diakui dan diterima, terutama ketika Riley merasa cemas dan bingung. Anger dan Disgust juga menemukan momen-momen baru untuk bersinar, membantu Riley menghadapi situasi sosial yang penuh tantangan.
Film ini memperkenalkan 4 empat emosi baru yaitu Anxiety, Envy, Ennui, dan Embarrassment yang mencerminkan pengalaman remaja: Cinta dan Kebingungan. Cinta membawa kehangatan dan harapan saat Riley mulai merasakan ketertarikan romantis. Sementara Kebingungan menggambarkan kerumitan emosi yang muncul ketika dia mencoba memahami identitas dan aspirasi pribadinya. Dengan adanya penambahan emosi ini, dinamika dalam pikiran Riley menjadi lebih beragam dan menarik. Kehidupan baru Riley di kota barunya tidak selalu lancar. Dia merasa terasing dari teman-teman lamanya dan menghadapi tekanan untuk beradaptasi dengan harapan dan norma sosial yang berbeda. Joy berupaya keras menciptakan kebahagiaan, namun sering kali merasa tidak mampu melawan perasaan cemas dan kesedihan yang timbul. Kesedihan, yang sebelumnya merasa diabaikan, mulai menyadari nilai keberadaannya dalam pikiran Riley. Dia menyadari bahwa terkadang, perasaan sedih dapat menjadi cara untuk mendapatkan dukungan dari orang lain.
Saat film berlanjut, emosi-emosi ini berjuang untuk menjaga keseimbangan dalam pikiran Riley. Mereka menyadari bahwa tidak ada satu emosi pun yang lebih penting daripada yang lain; semua memiliki peran unik dalam membentuk pengalaman hidupnya. Joy dan Sadness perlu bekerja sama untuk membantu Riley mengatasi kesedihan saat dia kehilangan kontak dengan teman-teman lama dan menghadapi ketidakpastian dalam hubungan barunya.
Pada puncak film, Riley dihadapkan pada situasi yang menguji seluruh emosinya: pertemuan penting di sekolah yang dapat mengubah masa depannya. Dengan bantuan semua emosi, termasuk Cinta dan Kebingungan, Riley belajar untuk merangkul semua perasaannya, tidak hanya yang positif. Dia akhirnya menyadari bahwa setiap emosi, baik bahagia maupun sedih, adalah bagian dari siapa dirinya dan membantu membentuk perjalanan hidupnya.
“Inside Out 2” tidak hanya menjadi kisah tentang pertumbuhan dan penerimaan, tetapi juga mengingatkan penonton bahwa beragam emosi adalah hal yang normal dan penting dalam hidup. Dengan menyampaikan pesan yang dalam dan humor yang menghibur, film ini berhasil menyentuh hati penonton dari berbagai usia. Film ini mengajak penonton untuk memahami kompleksitas emosi dan pengalaman manusia secara menyentuh dan menggugah pemikiran.