Kabarjawa.com-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi, Jawa Timur, melalui Festival Padhang Ulanan, menyediakan ruang ekspresi seni bagi para pelajar. Festival yang digelar setiap bulan ini menjadi wadah bagi ratusan pelajar dari seluruh penjuru Banyuwangi untuk menampilkan beragam talenta seni mereka. Festival ini tidak hanya memberikan kesempatan kepada pelajar untuk unjuk kebolehan di bidang seni, tetapi juga menjadi sarana untuk menanamkan nilai-nilai budaya dan mempererat persaudaraan di antara generasi muda.
Setiap bulan, panggung terbuka Festival Padhang Ulanan digelar secara bergiliran di berbagai kecamatan di Banyuwangi, dengan melibatkan pelajar mulai dari tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (Paud) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA). Dalam setiap gelaran, para pelajar dari berbagai latar belakang sekolah, baik sekolah negeri, swasta, hingga sekolah berbasis komunitas agama, turut serta berkolaborasi dan menampilkan berbagai atraksi seni dan budaya khas daerah.
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, saat membuka Festival Padhang Ulanan yang diselenggarakan di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Maron, Kecamatan Genteng, pada Sabtu, (25/05/2024), menyampaikan bahwa festival ini bukan hanya sekadar ajang pamer keterampilan seni. Lebih dari itu, festival ini merupakan sarana edukasi dan transfer pengetahuan, sekaligus investasi budaya bagi generasi muda Banyuwangi. Ia meyakini bahwa dari ratusan siswa yang terlibat, pasti ada yang kelak akan tertarik dan menekuni dunia seni dan budaya daerah.
“Saya yakin, di antara ratusan siswa yang terlibat di event ini pasti akan ada siswa yang nantinya tertarik untuk menekuni seni dan budaya daerah,” ungkap Ipuk dengan penuh optimisme.
Festival Padhang Ulanan juga menampilkan berbagai atraksi seni lokal yang sudah menjadi ciri khas Banyuwangi. Dalam festival ini, para pelajar menampilkan tarian tradisional seperti Tari Gandrung, Tari Jaran Goyang, serta pertunjukan unik Seblang Lukinto. Selain itu, ada juga pertunjukan pantomim, jaranan, dan berbagai atraksi seni lainnya. Penampilan ini bukan hanya hiburan semata, tetapi juga sebagai upaya untuk melestarikan seni dan budaya Banyuwangi di kalangan generasi muda.
Salah satu misi utama festival ini adalah mengedukasi dan menanamkan kecintaan terhadap budaya lokal kepada pelajar. Bupati Ipuk menekankan pentingnya pendidikan seni dan budaya dalam membangun kesadaran generasi muda akan kekayaan warisan budaya daerah mereka. Festival ini memberikan ruang bagi mereka untuk mengekspresikan diri dan mengembangkan bakat seni, sekaligus memperkenalkan budaya Banyuwangi kepada audiens yang lebih luas.
“Festival Padhang Ulanan bukan hanya sekadar ajang unjuk kebolehan, melainkan juga sarana edukasi dan investasi untuk menanamkan kecintaan budaya Banyuwangi kepada generasi muda,” kata Ipuk dalam sambutannya.
Selain sebagai sarana edukasi, festival ini juga menjadi panggung inklusif yang mempromosikan nilai-nilai keberagaman. Di sini, para pelajar dari berbagai latar belakang etnis, suku, dan agama berkolaborasi dalam suasana yang harmonis. Menurut Bupati Ipuk, acara ini menjadi kesempatan bagi pelajar untuk saling mengenal, menghargai perbedaan, dan merayakan keberagaman yang ada di Banyuwangi.
“Di sini mereka akan bertemu hingga berkolaborasi dengan teman-teman sebaya dari beragam ras, suku, dan agama yang ada di Banyuwangi,” lanjutnya.
Keberagaman dan inklusi adalah salah satu aspek yang ditekankan dalam Festival Padhang Ulanan. Melalui interaksi dengan teman-teman sebaya dari berbagai latar belakang, para pelajar diajarkan pentingnya sikap saling menghormati dan gotong-royong. Festival ini tidak hanya menciptakan panggung bagi seni, tetapi juga menjadi ajang pembelajaran sosial yang mendalam bagi generasi muda.
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi berharap bahwa melalui Festival Padhang Ulanan, para pelajar dapat mengenal dan mencintai budaya lokal mereka. Selain itu, diharapkan mereka juga memiliki kesempatan untuk mengekspresikan diri dan mengasah keterampilan seni mereka. Dengan adanya festival ini, Pemkab Banyuwangi juga ingin memastikan bahwa generasi muda memiliki wadah yang memadai untuk mengembangkan minat dan bakat mereka di bidang seni dan budaya.
Lebih lanjut, festival ini juga berperan penting dalam menjaga dan melestarikan kekayaan budaya daerah di tengah derasnya arus globalisasi. Melalui kegiatan-kegiatan seperti ini, diharapkan seni dan budaya tradisional Banyuwangi dapat terus dilestarikan dan diwariskan kepada generasi berikutnya. Investasi budaya yang dilakukan melalui Festival Padhang Ulanan diharapkan dapat menjadi fondasi yang kuat bagi pelestarian budaya lokal di masa depan.
Acara yang diadakan setiap bulan ini juga menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat Banyuwangi dan sekitarnya. Setiap pagelaran festival selalu disambut antusias oleh masyarakat, baik sebagai penonton maupun peserta. Melalui festival ini, masyarakat Banyuwangi dapat turut berpartisipasi dalam pelestarian budaya daerah sekaligus mendukung perkembangan seni lokal.
Festival Padhang Ulanan juga diharapkan dapat menginspirasi daerah-daerah lain di Indonesia untuk membuat program serupa yang memberikan ruang bagi generasi muda untuk mengekspresikan diri dan mencintai budaya lokal. Dengan demikian, program seperti ini tidak hanya berdampak positif bagi pelestarian budaya, tetapi juga membantu memperkuat identitas daerah dan nasional.
Dengan adanya Festival Padhang Ulanan, Kabupaten Banyuwangi menunjukkan komitmennya untuk terus melestarikan seni dan budaya lokal, sekaligus memberikan ruang bagi pelajar untuk berkreativitas. Festival ini diharapkan dapat menjadi salah satu tonggak penting dalam upaya membangun generasi muda yang mencintai budaya dan siap menjaga warisan budaya lokal di masa depan.